Gizi Pada Wanita Remaja dan Dewasa

1.      Prinsip Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa
Periode adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (grow spurt, baik tinggi maupun berat badannya. Kebutuhan zat gizi sangat berhubungan dengan besarnya tubuh, hingga kebutuhan yang tinggi terdapat pada periode pertumbuhan yang cepat.
a.       Nutrisi untuk Remaja
Penelitian menunjukkan bahwa remaja dan anak makan dengan persentase total kalori yang sama dalam karbohidrat, protein dan lemak. Jumlah waktu makan yang ditunda dan makan di luar rumah meningkat mulai awal remaja sampai remaja akhir. Terdapat peningkatan asupan makan siap saji yang cenderung mengandung lemak, kalori, natrium tinggi, dan rendah asam folat, serat dan vitamin A. Karakteristik pertumbuhan dan implikasi nutrisi untuk remaja adalah :
§  Periode maturasi yang cepat pada fisik, emosi, social dan seksual
§  Pertumbuhan mulai pada waktu ruang berbeda pada remaja yang berbeda.
§  Karenanya usia fisiologik adalah indicator yang lebih valid daripada usia kronologik
§  Biasanya pertumbuhan cepat pada remaja putri pada usia 10-11 tahun, puncaknya pada usia 12 tahun, dan selesai pada usia 15 tahun.

§  Remaja putri mengalami deposisi lemak , khususnya di abdomen dan lingkar panggul
§  Pelvis melebar dalam persiapan untuk hamil
§  Remaja putri sedikit mengalami pertumbuhan jaringan otot dan tulang disbanding remaja putra
§  Biasanya pertumbuhan remaja putra pada usia 12-13 tahun , puncaknya pada usia 14 tahun dan selesai pada usia 19 tahun., remaja putra mengalami peningkatan massa otot, jaringan tanpa otot dan tulang
b.      Nutrisi untuk dewasa
Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan makan yang baik yang diperlakukan mulai dari awal kehidupan akan meningkatkan pemulihan kesehatan pada masa dewasa. Perubahan yang diprediksi pada fisiologik dan fungsi, pendapatan dan kesehatan dan kesejahteraan psikososial dikaitkan dengan penuaan, meskipun laju dan waktu kejadiannya bervariasi di antara perubahan komposisi tubuh dan kebutuhan energi, perubahan oral.
Perlu diketahui bahwa permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan terdapat perbedaan secara individual.
2.      Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan
Banyak factor yang mempengaruhi itu semua, yaitu :
§  Pengetahuan yang dimiliki tentang gizi
§  Memiliki kesulitan dalam memilih bahan makanan atau jenis hidangan yang akan disajikan
§  Banyak wanita terutama wanita karier atau wanita yang banyak berhubungan dengan public cenderung lebih memilih konsumsi diet tanpa lemak atau hanya mengkonsumsi buah-buahan daripada makanan sehat, karena mereka lebih mengutamakan menjaga kecantikan tubuhnya.
§  Wanita dengan gizi yang kurang dari golongan ekonomi rendah sering mengalami BBLR dan produksi ASI sedikit. Sedangkan wanita rumah tangga lebih cenderung menkonsumsi makanan yang tidak dihabiskan keluarga karena dibuang saying, sehingga mereka memilih untuk menghabiskannya.

3.      Konsep Gizi Seimbang
Setiap orang untuk hidup dan meningkatkan kualitas hidup memerlukan lima kelompok zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral) dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Di samping itu, manusia memerlukan air dan serat untuk memperlancar berbagai proses faali dalam tubuh. Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beranekaragam, maka akan timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif.
Dengan mengonsumsi makanan sehari-hari yang beranekaragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain, sehingga diperoleh masukan zat gizi yang seimbang. Jadi untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiri dari anekaragam bahan makanan.
a.       Gizi Seimbang
Berbagai gangguan gizi dan masalah psikososial dapat dicegah melalui perilaku penunjang dari para orangtua, ibu atau pengasuh dalam keluarga untuk selalu menyediakan makanan dengan gizi yang seimbang bagi anggota keluarganya. Upaya menanggulangi masalah gizi seimbang yakni gizi kurang dan gizi lebih adalah dengan membiasakan mengonsumsi hidangan sehari-hari dengan susunan zat gizi yang seimbang .
Ada 13 pesan dasar gizi seimbang, yaitu :
1.      Makanlah aneka ragam makanan
2.      Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
3.      Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
4.      Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
5.      Gunakan garam beryodium
6.      Makanlah makanan sumber zat besi
7.      Berikan Air Susu Ibu (ASI) saja pada bayi sampai umur empat bulan
8.      Biasakan makan pagi
9.      Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
10.  Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
11.  Hindari minum minuman beralkohol
12.  Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
13.  Bacalah label pada makanan yang dikemas
b.      Gizi tidak seimbang
1.      Gizi lebih
Masalah ini disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi dari yang dibutuhkan terutama konsumsi lemak yang tinggi dan makanan dari gula murni. Pada umumnya masalah ini banyak terdapat di daerah perkotaan.


2.      Gizi kurang
Gizi kurang disebabkan karena konsumsi gizi yang tidak mencukupi kebutuhannya dalam waktu tertentu.
3.      Gizi buruk
Bila kondisi gizi kurang berlangsung lama, maka akan berakibat semakin berat tingkat kekurangannya. Pada keadaan ini dapat menjadi kwashiorkor dan Marasmus yang biasanya disertai penyakit lain seperti diare, infeksi, penyakit pencernaan, infeksi saluran pernafasan bagian atas, anemia, dll.
4.      Anemia Gizi Besi (AGB)
Penyakit ini lebih dikenal dengan penyakit kurang darah yang disebabkan karena kekurangan zat besi dalam jumlah yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tanda-tanda AGB adalah pucat, lesu, lemah, pusing dan berkunang-kunang yang lebih dikenal dengan istilah 5L (Lesu, lemah, letih, lelah, lalai).
5.      Kekurangan vitamin A
Disebabkan konsumsi vitamin A tidak mencukupi kebutuhannya. Kurang vitamin A pada awalnya disebut penderita rabun senja yaitu ketidakmampuan melihat cahaya remang-remang pada sore hari. Kemudian bila tidak diobati, pada bola matanya timbul bercak putih yang disebut bercak bitot dan pada akhirnya menderita kebutaan.
6.      Gangguan akibat kekurangan yodium
Disebabkan karena konsumsi yodium yang tidak mencukupi kebutuhan. Kekurangan yodium dapat menyebabkan penyakit gondok dan kretin. Kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari dapat menurunkan kecerdasan anak dan remaja.
4.      Pengaruh Status Gizi Pada System Reproduksi
Kebutuhan energy dan nutrisi remaja dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas dan status nutrisi. Nutrisi yang dibutuhkan sedikit lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan remaja tersebut.  Remaja yang berasal dari sosio-ekonomi rendah sumber makanan yang adekuat tidak terpenuhi, dan mempunyai resiko defisiensi zat besi sebelum hamil. Pemberian tambahan energy diberikan kepada remaja dengan berat badan rendah. Penambahan energy didapatkan biasanya dengan meningkatkan nafsu makan, akan tetapi seorang remaja sering terlalu memperhatikan penampilan berat badannya. Seorang remaja dapat mengalami peningkatan resiko defisiensi Fe, karena kebutuhan yang meningkat sehubungan dengan pertumbuhan.
Remaja yang anemia dan kurang berat badan lebih banyak melahirkan BBLR dibandingkan dengan wanita usia reproduksi aman untuk hamil. Penambahan berat badan yang tidak adekuat lebih sering terjadi pada orang yang ingin kurus, ingin menyembunyikan kehamilannya, tidak mencukupi sumber makanannya dan menggunakan obat-obatan terlarang.
a.       Gizi dan Kesehatan Reproduksi
Gizi atau makanan tidak saja diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan fisik dan mental serta kesehatan, tetapi diperlukan juga untuk fertilitas, atau kesuburan seseorang agar mendapatkan keturunan yang selalu didambakan dalam kehidupan berkeluarga.
Kehadiran buah hati akan memberikan kebahagiaan dan keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga. Dan akan melengkapi kehidupan keluarga tersebut. Pada saat pasangan suami istri memutuskan untuk mempunyai anak, perlu segera mempersiapkan diri diantaranya mengatur asupan nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan fungsi reproduksi sehingga dapat menunjang fertilitas atau kesuburan (Neil, 2001), dengan cara :
1.      Menghindari diet makanan pengendali berat badan
2.      Memilih makanan yang sehat dan seimbang
3.      Memilih makanan yangs segar
4.      Mengolah makanan dengan baik
5.      Makanan bervariasi
6.      Menghindari makanan yang mengandung zat pengawet
b.      Hubungan status gizi dengan menstruasi
a.       Menarche
Menarche adalah haid yang pertama terjadi, yang merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil. Status gizi remaja wanita sangat mempengaruhi terjadinya menarche baik dari faktor usia terjadinya menarche, adanya keluhan-keluhan selama menarche maupun lamanya hari menarche. Secara psikologis, wanita remaja yang pertama kali haid akan mengeluh rasa nyeri, kurang nyaman, dan mengeluh perutnya terasa begah. Tetapi pada beberapa remaja keluhan-keluhan tersebut tidak dirasakan, hal ini dipengaruhi oleh nutrisi yang adekuat yang biasa dikonsumsi, selain olahraga yang teratur (Brunner, 1996).
Agar menarche tidak menimbulkan keluhan-keluhan, sebaiknya remaja wanita mengkonsumsi makanan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, sehingga status gizinya baik. Status gizi dikatakan baik apabila nutrisi yang diperlukan baik protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, maupun air digunakan oleh tubuh sesuai dengan kebutuhan (Krummel, 1996).
Gizi kurang atau terbatas akan mempengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh juga akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini akan berdampak pada gangguan haid, tetapi akan membaik apabila asupan nutrisinya baik. Asupan energi bervariasi sepanjang siklus haid, terjadi peningkatan asupan energi pada fase luteal dibandingkan fase folikuler. Peningkatan konsumsi energi premenstruasi dengan ekstra penambahan 87-500 kal/hari. Kesimpulannya bahwa estrogen mengakibatkan efek penekanan atau penurunan terhadap nafsu makan (Krummel, 1996). Identifikasi tentang jenis nutrisi yang dapat mengakibatkan perubahan asupan energi belum didapatkan data yang pasti. Ada yang berpendapat karbohidrat merupakan sumber peningkatan asupan kalori selama fase luteal, yang lain berpendapat bahwa konsumsi softdrink yang mnegandung gula cenderung meningkat selama fase luteal. Selain itu juga, ada yang berpendapat bahwa asupan lemak dan protein akan meningkat selama fase luteal. Dengan demikian, selama fase luteal terjadi peningkatan asupan makanan atau energi (Krummel, 1996).
Pada remaja wanita perlu mempertahankan status gizi yang baik, dengan cara mengonsumsi makanan seimbang karena sangat dibutuhkan saat haid, terbukti pada saat haid terutama pada fase luteal terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi. Apabila hal ini diabaikan, maka dampaknya akan terjadi keluhan-keluhan yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan selama siklus haid.
b.      Menstruasi
Komposisi diet baik secara kuantittaif maupun kualitatif, dianggap mempengaruhi siklus menstruasi serta penampilan reproduksi. Tetapi timbul pertanyaan seberapa sering faktor diet dipandang sebagai penyebab amenore, masih jarang penelitian yang menggunakan diet sebagai metoda perlakuan, dan uraiannya sering tidak lengkap atau tumpang tindih. Siklus menstruasi dipengaruhi bukan saja oleh diet vegetarian tetapi diet yang bervariasi dalam hal lemak, serat dan nutrient lainnya (Krummel, 1996).
5.      Standar Kebutuhan Gizi Untuk Masa Remaja
Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.
Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara antropometri. Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi ditentukan dengan pemeriksaan darah. Antropometri merupakan cara penentuan status gizi yang paling mudah dan murah. Indeks Massa Tubuh (IMT) direkomendasikan sebagai indikator yang baik untuk menentukan status gizi remaja. Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi dengan BBLR, penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah dilakukan menunjukkan kelompok remaja menderita/mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi tersebut antara lain Anemi dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi anemi berkisar antara 40%-88%, sedangkan prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%-40%. Banyak faktor yang menyebabkan masalah ini. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi masalah gizi tersebut membantu upaya penanggulangannya dan lebih terpengaruh dan terfokus.
Standar kebutuhan gizi masa dewasa Jumlah kebutuhan energi seseorang pada dasarnya berbeda tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan, dan aktifitas seseorang. Sebagai contoh, seseorang laki-laki dewasa (20 – 59 tahun) dengan barat badan 62 kg, tinggi 165 cm dan aktifitas sedang membutuhkan energi kurang lebih 3000 kilo kalori, sedangkan bila wanita dewasa berat 54 kg tinggi 156 cm dengan aktifitas sedang membutuhkan 2250 kilo kalori. Apabila orang yang sama dengan aktifitas lebih berat, maka kebutuhan bagi laki-laki sebesar 3600 kilo kalori dan wanita 2600 kilo kalori.
Contoh Menu Dengan Energi 2500 kilo kalori, 2000 kilo kalori dan 1700 kilo kalori: waktu Jenis Hidangan Ukuran Rumah Tangga Untuk  2500 kilokalori 2000 kilokalori 1700 kilokalori
Pagi Nasi 2 sendok nasi 2 sendok nasi 1 sendok nasi
Daging bumbu semur 1 potong 1 potong ½ potong
Tumis kacang panjang + tauge ½ mangkok ½ mangkok ½ mangkok
Teh manis 1 gelas 1 gelas 1 gelas
10.00 Bubur kacang hijau 1 gelas 1 gelas 1 gelas
Siang Nasi 3 sendok nasi 2 sendok nasi 1½ sendok nasi
Ikan goreng 1 potong 1 potong 1 potong
Tempe bacem 2 potong 1 potong 1 potong
Lalap ½ mangkok ½ mangkok ½ mangkok
Sayur asem 1 mangkok 1 mangkok 1 mangkok
Sambal tomat 1 sendok makan 1 sendok makan 1 sendok makan
Nenas 1 potong 1 potong 1 potong
16.00 Buah - - 1 potong
Malam Nasi 3 sendok makan 2 sendok makan 1½ sendok makan
Pepes ayam 1 potong 1 potong 1 potong
Tahu balado 1 potong 1 potong 1 potong
Sayur bening bayam + jagung muda 1 mangkok 1 mangkok 1 angkok
Pepaya 1 potong 1 potong 1



Ada beberapa alasan mengapa zat-zat gizi dibutuhkan oleh remaja:
§  Secara fisik terjadi pertumbuhan yang sangat cepat ditandai dengan peningkatan berat dan tinggi badan. Pertumbuhan yang sangat cepat dimulai pada usia 10-11 tahun pada cewek, mereka akan mengalami kenaikan berat badan sebesar 16 kg dan tinggi badan 16 cm. Sebaliknya pada cowok, peningkatan berat dan tinggi badan terjadi pada usia 12-13 tahun, yaitu 20 kg dan 20 cm.
§  Mulai berfungsi dan berkembangnya organ-organ reproduksi, misalnya tumbuhnya payudara, berkembangnya vagina, penis, bulu-bulu di sekitar kemaluan dan ketiak, dan menstruasi untuk cewek. Kalau kita tidak memperhatikan kebutuhan gizi, maka akan merugikan perkembangan selanjutnya. Terutama pada cewek karena nantinya akan menyebabkan menstruasi tidak lancar, gangguan kesuburan, rongga panggul tidak berkembang sehingga sulit ketika melahirkan, kesulitan pada saat hamil dan ngidam, serta air susu ibu (ASI) tidak bagus.
§  Perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan yang mempengaruhi jumlah konsumsi makanan dan zat-zat gizi, dengan contoh sebagai berikut:
1.      Dimulainya masa mencari identitas diri, keinginan untuk dapat diterima oleh teman sebaya, dan mulai tertarik dengan lawan jenis menyebabkan kita sangat menjaga penampilan. Semua itu sangat mempengaruhi pola makan kita, misalnya karena takut gemuk kita sarapan dan makan siang atau hanya makan sekali sehari. Padahal itu semua merugikan karena sudah pasti selain kita merasa lapar, juga pertumbuhan dan perkembangan tubuh kita akan terhambat.
2.      Kebiasaan "ngemil" yang rendah gizi (kurang kalori, protein, vitamin, dan mineral) seperti "makanan ringan" yang saat ini banyak dijual di toko-toko. Camilan tersebut dapat mengurangi selera makan. Alhasil, kita hanya mengonsumsi camilan tak bergizi. Sebaiknya, kalau mau ngemil pilih jenis makanan ringan yang bergizi, seperti: roti, kacang rebus, dan buah-buahan.
3.      Kebiasaan makan makanan siap saji (fast food) yang juga komposisi gizinya tidak seimbang, yaitu terlalu tinggi kandungan kalorinya, efeknya kita jadi mudah gemuk.
4.      Kebiasaan tidak makan pagi dan malas minum air putih. Dari hasil penelitian ditemukan orang yang sarapan pagi daya ingatnya akan lebih baik, dapat berpikir jernih dan memiliki tenaga untukberaktivitas.
Jadi, yang perlu kita perhatikan supaya tetap sehat saat ini dan nanti sampai kita tua adalah hal-hal berikut:
§  Kita perlu makan makanan dengan menu seimbang, yaitu menu yang beraneka ragam dalam jumlah dan takaran yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi. Menu makanan harus mengandung sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
§  Biasakan sarapan. Tidak harus nasi, tapi bisa bubur ayam, bubur kacang hijau, mie dan sayur, susu, atau roti.
§  Kurangi ngemil yang tidak sehat, ganti dengan makanan yang lebih bergizi atau buah-buahan.
§  Makanlah makanan sumber zat besi. Makan sumber vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi, hindari minum teh atau kopi setelah makan (paling tidak satu jam setelah makan).
§  Minum air bersih dan matang minimal 8 gelas setiap hari.
§  Gunakan garam beryodium.
§  Lakukan olahraga secara teratur.
§  Jangan merokok dan menggunakan obat-obatan terlarang.
§  Jangan memakai bumbu penyedap karena akan merugikan kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2011 PAKAR BANGSA - All rights reserved. PIK REMAJA KECAMATAN PASEKAN INDRAMAYU