Ternyata, indung telur (ovarium) seorang wanita pun tidak luput dari serangan kanker. Tumor ganas yang tumbuh dalam organ reproduksi ini kita kenal dengan sebutan kanker indung telur. Meski lebih sering diderita oleh para wanita yang berusia lebih dari 50, kanker ini sebenarnya dapat menyerang wanita dari kelompok usia yang lebih muda. Berdasarkan jenis sel yang membentuknya, kanker indung telur dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: kanker epitelial, kanker sel germinal, dan kanker stromal. Kanker
epitelial ialah kanker indung telur yang bermula di permukaan ovarium dan merupakan jenis yang paling lazim ditemukan. Sedangkan kedua jenis yang lainnya lebih jarang ditemukan. Bagaimana tanda dan gejalanya?Berhubung tanda dan gejalanya yang tidak jelas, kanker indung telur sering kali baru terdiagnosa pada stadium yang lebih lanjut dimana massa tumor sudah mulai menekan organ-organ di sekitarnya. Namun, tanda dan gejala kanker indung telur dapat berupa:
- Rasa tidak enak di perut.
- Gangguan saluran cerna yang terus-menerus, seperti diare, kembung, atau sembelit.
- Rasa nyeri dan berat di rongga panggul.
- Peningkatan atau penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya.
- Pembengkakan perut yang tidak nyeri.
- Perdarahan melalui vagina yang tidak lazim.
- Mual-mual.
- Kehilangan nafsu makan.
- Sering buang air kecil.
- Sesak napas.
- Demam.
- Nyeri saat berhubungan intim.
- Usia: Sebagian besar kanker indung telur mulai berkembang setelah seorang wanita memasuki masa menopause. Lebih kurang setengah dari kasus kanker indung telur ditemukan pada wanita-wanita yang telah berusia lebih dari 65.
- Riwayat reproduksi: Para wanita yang mulai datang bulan sebelum usia 12, tidak memiliki anak atau memilikinya setelah usia 30, dan/atau mengalami menopause setelah usia 50, kemungkinan memiliki risiko mengidap kanker indung telur yang lebih besar.
- Penggunaan obat-obat kesuburan: Setelah melakukan serangkaian penelitian, para ahli menemukan bahwa penggunaan obat-obat kesuburan dalam waktu lama dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya kanker indung telur. Apalagi bila pemakainya tidak pernah berhasil mencapai kehamilan.
- Riwayat kanker indung telur dalam keluarga: Risiko mengidap kanker indung telur para wanita dapat meningkat bila ada anggota keluarga mereka yang mengidap kanker tersebut. Sekitar 10 persen kasus memiliki riwayat kanker indung telur dalam keluarga.
- Riwayat kanker payudara: Para wanita yang pernah mengidap kanker payudara ternyata memiliki risiko yang lebih besar juga untuk mengidap kanker indung telur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar