Jangan hanya pandai berkomentar terhadap usaha da’wah, tetapi pelajari dengan teliti dan sistematik!
Sekarang telah tumbuh sebagian kalangan kaum muslimin (baca: salafi) yang hanya pandai berkomentar, dan bahkan asal-asalan membid’ahkan tanpa keinginan mendapatkan pandangan berimbang. Oleh karena itu coba kita semua mempelajari secara telit dan sistematika.
Dalam kaidah Iman yang dipahami Sunnah Wal Jama’ah, adalah keyaqinan dalam hati, ikrar dengan lisan dan membuktikan dengan amal-amal sholeh. Dan Iman itu dapat meningkat dengan tetap menjaga amal sholeh, dan iman dapat menurun ketika menjalankan amal-amal maksyiat kepada Allah swt. Ini adalah Iman yang dipahami Sunnah Wal Jama’ah.
Seorang yang berpikiran Sunnah Wal Jama’ah, tentunya harus berusaha, berpikir, dan melaksanakan bagaimana iman dapat meningkat dan menghindari dari iman yang menurun. Karena jika Iman terus menurun, artinya telah banyak amal-amal maksyiat dilaksanakan, sehingga akan menjadi sulit menjalankan amal-amal sholeh lainnya.
Tidaklah mungkin antum semua berpikiran sebagai sunnah wal jama’ah untuk tidak berusaha menjaga iman dan berusaha meningkatkan iman. Dan tentunya sesuai dengan kaidah sunnah wal jama’ah, maka untuk meningkatkan iman itu dalam suasana agama dengan amal-amal sholeh.
Apa saja amal sholeh itu? Sholat berjama’ah jelas merupakan amal sholeh, apalagi jika dilaksanakan di awal waktu. Tentunya akan terjaga iman karena dia akan selalu mendahulukan yang perlu didahulukan. Seorang sunnah Wal Jama’ah tidaklah mungkin ketika mendengar Adzan kemudian tidak melakukan sholat, tentunya akan berusaha sholat di awal waktu dan berjama’ah. Dengan hal ini tentunya Iman akan terjaga dan meningkat.
Apa lagi kalau begitu? Membaca al-quran jelas juga akan meningkatkan iman, apalagi begitu banyak perintah dalam Al-quran dan juga sunnah Rasulullah SAW untuk selalu menjaga membaca Al-quran. Tentunya seorang sunnah wal jama’ah akan berusaha menjaga secara berkelanjutan untuk membaca al-quran.
Apa lagi? Berdzikir pagi dan petang, sudah banyak perintah agama untuk menganjurkan berdzikir pagi petang. Belajar dan mengajarkan al-islam apakah perkara yang mudah ataupun perkara yang memerlukan mudzakarah. Jelas juga akan meningkatkan iman, karena tidak dalam keadaan suasana maksyiat. Kira-kira apa lagi? Mendengarkan keagungan Allah swt ketika seseorang memberikan penjelasan perihal itu. Da’wah merupakan amal yang dapat meningkatkan iman juga, apalagi jika bertemu dengan halangan dan rintangan. Sehingga berharap kepada Allah swt akan lebih kuat.
Bagaimana dengan berdo’a kepada Allah swt? Berdo’a merupakan ibadah kepada Allah swt dan tentunya dapat meningkatkan iman, jika disertai dengan kesadaran dan harapan kepada Allah swt untuk dapat dikabulkan. Bagaimana dengan silaturahmi? Jelas juga dapat meningkatkan iman, karena merupakan amal sholeh yang sangat dianjurkan agama kita.
Jadi bagi kita yang mengikuti sunnah wal jama’ah maka tentunya iman itu akan menaik dan juga akan turun, sesuai dengan suasana agama yang ada. Jika banyaknya tidur-tiduran atau ngobrol ngalor ngidul, jelas iman tidak akan banyak kenaikan yang baik. Kecuali tidurnya itu dengan sunnah, dan ngobrolnya itu tidak melanggar aturan syariat agama.
Apakah hal itu bisa dilatih secara keseluruhan dan lengkap? Kira-kira harus bagaimana membentuk suasana agama dan semua orang bisa berlatih bersama untuk meningkatkan iman itu.
Khuruj 3 hari merupakan latihan untuk meningkatkan iman dan amal sholeh, dalam suasana masjid yang memang sudah ada perintahnya dari Allah swt dan Rasulullah SAW untuk memakmurkannya. Inilah tujuan pertama dalam khuruj yaitu Ishlah diri. Dalam kaidah Sunnah Wal Jama’ah Iman bisa turun dan naik, karena amalnya. Inilah yang dilatih dalam 3 hari. Sehingga kita jangan dahulu menilai yang tidak tepat, sebelum kita mengetahui dari sisi tujuan yang harusnya berlandaskan pada Sunnah Wal Jama’ah, dan tentunya amal-amal sholeh yang dilakukan selama waktu itu tidak bertentangan dengan perintah Allah swt dan Rasulullah SAW.
Bagi kalangan kaum muslimin yang selalu menilai dengan bid’ah dan bahkan sesat terhadap usaha da’wah / khuruj. Mari kita teliti dengan baik dan berikan jawabannya dengan baik pula. Jangan kita menilai, tanpa dengan ilmunya atau tidak memahaminya karena tidak mendalaminya secara detail.
Apakah membaca al-quran ini sunnah atau bid’ah?
Apakah berdzikir pagi dan petang ini sunnah atau bid’ah?
Apakah sholat berjama’ah ini sunnah atau bid’ah?
Apakah berdo’a masuk kampung ini sunnah atau bid’ah?
Apakah da’wah dari rumah ke rumah itu sunnah atau bid’ah?
Apakah ta’lim hayatush shahabat ini sunnah atau bid’ah?
Apakah berdo’a dengan menangis ini sunnah atau bid’ah?
Apakah berdo’a terhadap orang tertentu itu sunnah atau bid’ah?
Apakah makan secara berjama’ah itu sunnah atau bid’ah?
Apakah penjelasan perihal iman dan amal sholeh itu sunnah atau bid’ah?
Apakah silaturahmi ke masyarakat itu sunnah atau bid’ah?
Apakah beri’tikaf di masjid itu sunnah atau bid’ah?
Silahkan berikan jawaban di atas? Seluruh di atas ini baru sebagian kecil dari aktifitas 3 hari, dan semua itu dapat meningatkan iman. Itulah yang dimaksud dalam kaidah sunnah wal jama’ah, bahwa iman itu dapat meningkat dan menurun. Dan itu cara-cara keberpaduan dari berbagai aktifitas amal sholeh dalam 3 hari dapat meningkatkan iman. Maka sering mendengar dari kalangan ahli da’wah dan tabligh, bahwa kalau mau meningkatkan iman maka keluarlah atau khuruj. Itu maknanya sebagai latihan amal sholeh untuk meningkatkan iman. Apakah hal itu bertentangan dengan sunnah wal jama’ah?
Kita sangat kuatir jika kita mati dalam keadaan TIDAK husnul khatimah, artinya ketika iman dan amal sholeh itu berkurangan atau bahkan dalam keadaan maksyiat kepada Allah swt. Bukankah ada yang mati dalam keadaan sedang buka aurat dengan yang bukan mukhrimnya? Bukankah ada yang mati dalam keadaan sedang minum khamr?
Ini yang kita kuatir bersama, oleh karena itu kita perlu bersama-sama meningkatkan iman dan amal sholeh, dan mengajak kaum muslimin lainnya untuk mau meningkatkan iman dan amal sholeh. Itulah sunnah wal jama’ah dalam memahami Iman yang bisa meningkat dan bisa menurun.
Kalau antum semua sebagai sunnah wal jama’ah ada yang mempunyai cara meningkatkan iman dan amal sholeh, terus dan lanjutkan. Karena sebenarnya kurikulum dan silabus aturan terhadap peningkatan iman dan amal sholeh bisa beragam bentuknya. Perkara ini biasanya diketahui dengan baik oleh kalangan ulama yang khas.
Oleh karena itu kita tidak perlu mengomentari, meremehkan, bahkan berkeinginan memadamkan aktifitas-aktifitas kaum muslimin yang sedang berusaha meningkatkan iman dan amal sholeh, dan juga mengajak kaum muslimin lainnya untuk meningkatkan iman dan amal sholeh. Semua hal itu tidak ada gunanya sama sekali, bahkan bisa bertentangan dengan kaidah sunnah wal jama’ah sendiri. Seharusnya saling tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar