A. Kreteria Diagnosis :
1.1 Anamnesis
a. Jenis makanan / minumam / obat yang dimakan
b. Kapan memakan bahan yang diduga beracun
c. Kapan gejala mulai timbul
d. Contoh bahan / obat / salinan resep dari bahan yang diduga sebagai penyebab
1.2. pemeriksaan fisik
1.2.1. Keadaan umum
- Badan yang kurus / gizi kurang ( antara lain karena arsen, tembaga, dinitrophenol, thyroid mercury )
- Letargi ( karena zat diatas dan diuretik, organophospat, nikotin, thalium, nitrit )
- Kehilangan napsu makan ( dinitrotoluene )
- Tekanan darah menurun ( nitrat, nitrit, nitroglycerin, netraliser obat keriting rambut,clorpromazine, garam besi, asam borak)
e. Tekanan darah meningkat ( epineprin, kortison, ergot, kafein )
g. Suhu hipotermia ( insektisida )
h.Suhu hipertermia (golongan nitophenol,asam borak, antihistamin)
i. Kulit
- Sianosis ( methemoglobin, nitrit, nitrat ).
- Kering ( atropin )
- Basah ( organophosphat, nikotin, jamur )
- Kerusakan ( asam/ basa kuat, permanganas)
- Kuning karena hemolitik ( nitrobenze parmaquin, pentaquin,
primaquin, kacang fava )
- Kuning karena parenkim hepar ( carbon tetrachlor, arsen, logam
berat, sulfonamide, chlorpromazine, thiazide )
- Kemerahan ( atropin, CO, sianida, antihistamin, asam borak )
- Pucat ( tembaga, naphtalene, kacang fava, zat yang menimbulkan
hemolitik )
1.2.2. Kelainan pada susunan syaraf pusat
- Psikosis ( thiazide, ganglionik blocking agent, hormonal adrenal glucocorticoid )
- Delirium / halusinasi ( alkohol, antihistamin, ergot, salisilat, DDT, chlordane, barbiturat, asam borak, aminophillin )
- Depresi-koma ( barbiturat, obat hipnotik, opium, digitalis, jamur )
- Kejang ( insektisida, camphor, atropin, arsen, minyak tanah, nitrit, obat stimulan, amphetamin, aminophilin, antihistamin )
- Pusing ( nitrogliserin, nitrat, nitrit, CO, carbon tetrachlorida, organophosphat )
- Tuli dan vertigo ( aminoglukosid, streptomycin, neomycin )
- Gangguan mental, ataksia, parastesia, spasme carpo pedal, nistagmus
1.2.3. Kelainan fisik yang perlu diperhatikan
- Mata : penglihatan kabur, berwarna, ganda, pupil
dilatasi,miosis, ikterus, pigmentasi sklera, edema pupil, strabismus, lakrimasi, ptosis
- Telinga : tinitus, tuli
- Hidung : anosmia, perforasi septum
- Mulut :kerusakan gigi, gusi, salivasi, stomatitis, mulut
kering
- Jantung : palpitasi, ireguler, bradikardi
f. Paru-paru : sesak napas, pernapasan dangkal, haus udara, batuk, wheezing, edema pulmonal
- Gastroinatestinal : muntah, sakit epigastrium, perdarahan saluran
cerna
- Ginjal,saluran kemih,genitalia: proteinuri, hematuri, oliguri, anuri,
|
i. Neuromuskuler : paralisis, kelemahan otot, kejang otot, tremor
j. Endokrin : pertumbuhan seks sekunder
1.3. Laboratorium
- Darah lengkap
- Kimia darah : ureum, creatinin, glukosa darah, elektrolit, analisa gas darah. Faal hepar
- Pemeriksaan khusus mencari jenis zat kimia yang ada di dalam darah, urin, muntahan, sisa bahan yang diduga sebagai penyebab
B. Penatalaksanaan :
1.1. Petunjuk umum
- Tidurkan penderita dengan berbaring pada sisi kanan dengan kepala lebih rendah
- Awasi jalan napas, suhu, tensi dan nadi
- Bila kejang beri diazepam : 0,5 mg / kg BB / iv, perlahan lahan
- Pemberian cairan oral / iv yang cukup
1.2. Petunjuk khusus
- Rangsangan muntah
- Syarat : penderita sadar, racun / zat kimia yang ditelan sangat
|
- Cara : diberikan sirup Ipecac : 10 ml diikuti dengan 100 ml air,
kemudian dirangsang untuk muntah, bila perlu dapat diulang 20 menit kemudian. Setelah muntah, beri larutan norit 50 gram ditambah 500 ml air dengan dosis 5ml / kg BB. Bila usaha muntah tidak berhasil segera dilakukan lavage
- Kontra indikasi :
* penderita tidak sadar
* asam / basa yang kuat : merusak seluruh esofagus
* kejang ( dihentikan dulu )
b. Lavage / bilas lambung
Sangat efektif untuk zat / obat yang ditelan kurang dari 4 jam, penderita tidak kooperatif atau usaha merangsang muntah tidak berhasil.
@ Persiapan :
- Sonde lambung panjang 120 cm
- Syringe 20 – 50 ml, air matang, norit
- Laryngoscope / endotracheal tube, gudel
- Suction apparatus dan kateter pengisap lendir
@ Cara :
- Tenangkan penderita
|
tidak sadar lakukan intubasi
- Lepaskan gigi palsu / kawat prostetik gigi
- Masukan kateter ke dalam lambung melalui mulut
- Lambung dibilas dengan air kemudian larutan norit. Pemberian air untuk membilas dimulai sedikit sedikit.
@ Kontra indikasi
- Asam / basa sangat kuat ( kalau perlu dilakukan dengan sonde yang halus dan lentur)
- Kejang ( diatasi dulu )
c. Katarsis / pencahar
- Untuk mempercepat pengeluaran zay toksis dari usus setelah melewati lambung
- Tidak dianjurkan pada zat korosif
- Dapat dipakai sodium sulfat, magnesium sulfat : 250 mg / kg BB / dosis, sorbitol 1 – 1,5 gram / kg BB / dosis. Manitol, castroli ( tidak boleh pada Chlorinated hidrocarbon )
d. Memperlambat absorbsi dengan susu 5 ml / kg bb / x
e. Kontaminasi terhadap mata
|
- Dalam 2 jam segera diperiksa dokter mata
f. Kontaminasi terhadap kulit : dicuci denagn air bersih
Keracunan Salisilat
Gejala :
- Rasa terbakar di tenggorokan dan lambung
- Pernapasan cepat dan dalam, anoreksia, apatis dan lemah
- Mual, muntah, diare, dehidrasi berat
- Sakit kepala, pusing, tinitus, pandangan kabur
- Mudah tersinggung, disorientasi, delirium, halusinasi, kejang umum
- Koma yang dalam sampai kematian
- Kadang – kadang timbul demam tinggi, perdarahan berupa petekie di kulit, membran mukosa, hematemesis atau melen
- Alergi seperti angioneurotik edema, edema laring, asfiksia dan asma
Penatalaksanaan :
- Beri emetik atau norit
- Bilas lambung dengan air atau larutan natrium bikarbonat 3 %
- Beri 15 – 30 gram MgSO4 dalam air sebagai katartik
- Periksa analisa gas darah, kadar salisilat dalam darah
- 46
- Infus glukosa atau garam fisiologis
- Kalau perlu vitamin K dan C
- Diuresis paksa, kalau perlu hemodialisis atau dialisis peritoneal
Keracunan metoclopramide HCl
Gejala : ekstrapiramidal
Penatalaksanaan :
- Dipenhydramin : 1 mg / kg BB /x à 4 x per hari / oral
- Diazepam
- Pemberian cairan yang cukup
Keracunan warfarin ( racun tikus / antikoagulan)
Gejala :
1. Perdarahan pada selaput lendir hidung, gusi, hematemesis, melena, hematuri, ekimosis pada siku, lutut, bahu, leher, gluteus
2. Hematom pada ginjal, uterus, paru-paru, hati dan otak. Perdarahan hebat dapat menyebabkan renjatan dan kematian
Penatalaksanaan :
Vitamin K : 10 mg / im / iv ( max 40 ) sampai perdarahan berhenti.
|
Keracunan pestisida
A. Organochlorin (Endrin, Aldri, Dieldrin,Toxaple, Chladane, Lindane, DDT, Methoxychlor, Carbinol, Heptachlor )
Gejala utama : kelainan susunan syaraf pusat
Penatalaksanaan :
- Lavage dengan air, cuci kulit
- Atasi komplikasi
- Tidak ada antidotum spesifik. Jangan beri epinephrin ( timbul fibrilasi )
B. Organophosphat (Parathion, Malathion, Dichloros, Basudin,Shelltox, Dursban, Azodrin, Bayrusil, DDVP, Diazinon, Chlorthion, Co-Ral, DFP, Paraoxon, Phosdrin, TEPP, Thio-TEPP)
Gejala :
1. Depresi SSP dan pusat pernapasan
2. Tekanan darah turun
3. Pupil miosis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar