Katarak


Definisi
Suatu keadaan dimana pada lensa mata terjadi kekeruhan yang dapat terjadi akbat hidrasi (penambahan cairan), denaturasi protein, atau keduanya.
Etiologi
Katarak biasanya terjadi pada usia lanjut akan tetapi dapat juga terjadi akibat kelainan congenital. Katarak dapat disebabkan oleh berbagai factor seperti :
Fisik

Kimia
Penyakit predisposisi (ex: DM)
Genetik dan Gang.perkembangan
Infeksi virus saat jania (rubella)
Usia
Patofisiologi
Stadium dini : protein protein dalam serabut lensa yang terletak di bawah kapsul akan mengalami denaturasi (karena fisiologis penuaan pada manusia).
Selanjutnya : protein tersebut akan membentuk daerah keruh. Daerah transparan lensa yang normal akan digantikan dengan daerah keruh tersebut, ini lah yang menyebabkan penglihatan berkurang ketajamannya.
Klasifikasi
Berdasar usia munculnya gejala, katarak dapat dibagi menjadi :
a. Katarak Kongenital
-   Adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun. Katarak jenis ini merupakan penyebab kebutaan pada bayi. Dapat digolongkan lagi menjadi golongan :
  1. Kapsulolentikular : termasuk katarak kapsular dan polaris
  2. Lentikular : katarak yang mengenai korteks atau nucleus dari lensa saja
Pemeriksaan
Riwayat prenatal infeksi ibu (apakah pernah terinfeksi rubella atau tidak)
Px Darah : berhubungan dengan diabetes mellitus, kalsium, fosfor.
Inspeksi : Nampak leukorea atau bercak putih pada pupil mata bayi
Pengobatan yang dapat dilakukan adalah tindakan operasi. Operasi dilakukan bila reflex fundus tidak tampak. Bila katarak pada bayi bersifat total operasi sudah dapat dilakukan pada usia 2 bulan latau lebih muda bila telah dilakukan pembiusan.
  1. Katarak total bilateral : pembedahan secepatnya segera setelah katarak terlihat.
  2. Katarak total unilateral : Pembedahan dilakukan 6 bulan setelah katarak terlihat atau sesegera mungkin untuk menghindari terjadinya juling.
  3. Katarak total / Kongenital unilateral : prognosis sangat buruk karena sangat mudah terjadi ambliopia; karena itu sebaiknya dilakukan pembedahan secepat mungkin dan diberi kacamata segera setelah latihan bebat mata.
  4. Katarak bilateral partial : Pengobatan lebih konservatif sehingga sementara dapat dicoba dengan kacamata atau midriatika; bila terjadi kekeruhan yang progresif disertai dengan mulainya tanda tanda juling dan ambliopia maka dilakukan pembedahan. Prognosis lebih baik.

b. Katarak Juvenil
-   Merupakan jenis katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda yang mulai terbentuk pada usia kurang dari 9 tahun dan lebih dari 3 bulan. Biasanya katarak juvenile ini adalah kelanjutan dari katarak congenital. Katarak juvenile biasanya merupakan penyulit penyakit sistemik atau metabolic dan penyakit lainnya seperti :
  1. Katark metabolik : diabetik, galaktosemik, defisiensi gizi, Penyakit Wilson.
  2. Penyakit otot : Distrofi miotonik
  3. Katarak traumatic
  4. Katarak komplikata : congenital dan herediter , degenerative, toksik, radiasi.

c. Katarak Senilis
-   Adalah semua kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut yaitu usia dibawah 50 tahun. Penyebabnya masih belum diketahui secara pasti. Namun diketehui bahwa pada usia lanjut akan terjadi perubahan pada lensa mata yaitu :
Kapsul :  menebal dan kurang elastic, mulai mengalami presbiopi, terlihat bahan granular
Epitel :   sel epitel ada ekuator bertambah besar dan berat, bengkak dan vakuolisasi mitokondria yang nyata
Serat lensa : lebih ireguler, pada korteks jelas terjadi kerusakan serat sel
Pada katarak senile ini sebaiknya disingkirkan penyakit mata local dan penyakit mata sistemikseperti diabetes mellitus yang dapat menimbulkan katarak komplikata.
Katarak senile ini secara klinis dapat dibagi menjadi 4 stadium yaitu :
  1. Katarak insipient : jelas terlihat kekeruhan dimulai dari tepi equator berbentuk jeriji menuju korteks anterior dan posterior.
  2. Katarak intumesen : kekeruhan lensa yang disertai dengan pembengkakan lensa akibat lensa yang degenerative menyerap air.
  3. Katarak imatur : baru sebagian lensa yang keruh dan belum mengenai seluruh lapisan lensa.
  4. Katarak matur : kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa, kekeruhan ini akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh.
  5. Katarak hipermatur : katarak mengalami proses degenerasi lanjut dimana lensa bisa menjadi lembek atau mengeras.
  6. Katarak Morgagni : katarak yang mengalami proses lanjut disertai kapsul yang tebal sehingga korteks yang bersegenerasi dan cair tidak dapat keluar, hingga akhirnya akan membentuk seperti kantung susu disertai nucleus yang terbenam di dalam korteks lensa karena lebih berat.

insipien imatur matur hipermatur
Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Massif
Cairan lensa Normal Bertambah (air masuk) Normal Berkurang (air+masa lensa keluar)
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik mata depan Normal Dangkal Normal Dalam
Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka
Shadow test Negative Positif Negative Pseudopos
Penyulit - Glaukoma - Uveitis+glaukoma
Penatalaksanaan katarak senile ini dilakukan denga pembedahan dan mengangkat lensa yang mengalami katarak. Pembedahan ini dapat dilakukan intrakapsular atau ekstrakapsular.
  • Intrakapsular : Lensa katarak lengkap dengan kapsulnya dikeluarkan dengan ‘cyroprobe’ (probe yang dibekukan dan dilekatkan pada lensa. Ini merupakan operasi yang paling umum pada katarak.
  • Ekstrakapsular : Kapsula diinsisi terlebih dahulu baru dilakukan pengangkatan lensa

Jenis Katarak Lainnya
a. Katarak Konplikata
-    Merupakan katarak yang diakibatkan oleh penyakit mata lain seperti radang, proses degenerasi, ablasi retina, glaucoma, tumor intraokuler, dll. Katarak komplikata member tanda khusus dimana awal munculnya katarak selalu di daerah bawah kapsul pada lapis korteks. Kemudian akan menuju ke daerah sentral lensa. Dikenal 2 bentuk yang disebabkan oleh kelainan pada :
  1. Polus posterior bola mata
  • Koroiditis
  • Retintis pigmentosa
  • Ablasio retina
  • Kontusio retina
  • Myopia tinggi
  1. Polus anterior bola mata
  • Kelainan kornea berat
  • Iridosiklitis
  • Neoplasma
  • Glaucoma

b. Katarak diabetes
-    Merupakan katarak yang terjadi akibat adanya penyakit diabetes mellitus. Dapat terjadi dalam  bentuk :
  1. Pasien dengan dehidrasi berat, asidosid, dan hiperglikemi nyata. Pada lensa akan terlihat kekeruhan berupa garis tebal akibat kapsul lensa berkerut. Kekeruhan akan hilang bila dilakukan rehidrasi dan kadar gula kembali normal.
  2. Pasien diabetes juvenile dan tua tidak terkontrol, dimana terjadi katarak serentak pada kedua mata dalam 48 jam. Bentuk kekeruhan dapat berupa snow flake atau bentuk piring subskapular.
  3. Pasien ddiabetes dewasa, dimana gambaran secara histologik dan biokimia sama dengan katarak pasien nondiabetik.
Beberapa pendapat menyataka bahwa pada keadaan hiperglikemi terdapat penimbunan sorbitol dan fruktosa di dalam lensa.
Pemeriksaan yang diperlukan adalah pemeriksaan darah dan urin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2011 PAKAR BANGSA - All rights reserved. PIK REMAJA KECAMATAN PASEKAN INDRAMAYU