ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS 6 HARI Dengan Bercak Putih Pada Lidah


BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Masalah
Asuhan kebidanan merupakan suatu penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kebidanan pada pasien yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan, ibu pada masa hamil, nifas dan bayi baru lahir serta keluarga berencana.

1.2    Tujuan
1.      Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita.
2.      Mempelajari tentang bercak putih pada bayi.
3.      Menjelaskan tentang asuhan yang diberikan pada neonatus 6 hari dengan bercak putih pada bayi dan penatalaksanaannya.
4.      Menambah pengetahuan tentang asuhan kebidanan neonatus 6 hari dengan bercak putih pada lidah dan penatalaksanaannya sehingga dapat bermanfaat dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.












BAB II
TINJAUAN TEORI


2.1         Pendahuluan Oral Trush (Penyakit Mulut Pada Bayi)
Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Berdasarkan lokasinya, sariawan pada anak, baik itu bayi maupun balita, lebih sering terjadi pada bibir, lidah, pipi bagian dalam (mukosa), dan tenggorokan. Jarang sekali terjadi sariawan di gusi. Munculnya pun hanya satu, paling banyak dua. Tidak pernah berjejer seperti yang terjadi pada orang dewasa.
Ada beberapa jenis sariawan yang kerap terjadi pada anak. Di antaranya stomatitis apthosa, yaitu sariawan karena trauma, misalnya tergigit atau terkena sikat gigi sehingga luka atau lecet. Lalu, sariawan oral thrush/moniliasis, yang disebabkan jamur candida albican. Biasanya sariawan ini banyak dijumpai di lidah. Ada pula stomatitis herpetik yang disebabkan virus herpes simplek. Sariawan jenis ini berlokasi di bagian belakang tenggorokan.
2.1.1        Pengertian Oral Trush
Oral trush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit – langit dan pipi bagian dalam (Wong : 1995). Bercak tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk diambil maka akan mengakibatkan perdarahan. Oral Trush ini sering disebut juga denagn oral candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi. Seiring dengan bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif (Nelson, 1994: 638).
Oral Trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air hangat. Oral trush ini juga harus denagn stomatitis. Stomatitis merupakan inflamasi dan ulserasi pada membran mukosa mulut. Anak yang mengalami stomatitius biasanya tidak mau makan atau minum (M. Scharin, 1994: 448).
Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta kurang sering, pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotik. Trush (suatu infeksi jamur di mulut) disertai luka di mulut dan peradangan gusi, bisa merupakan pertanda awal dari adanya gangguan sistem kekebalan.
       Oral Thrush 4.jpg
2.1.2        Penyebab Oral Trush
Pada umumnya oral thrush disebabkan oleh jamur candida albicans yang ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan(saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar. Oral thrush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah persalinan. Jamur candida albicans bersifat saprofit sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun atau pada pengguna antibiotika yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini secara cepat dan dapat menimbulkan infeksi berupa oral thrush dan diare, sehingga apabila penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan mengakibatkan sariawan atau oral thrush yang menetap.
Candida albicans tahan terhadap hampir semua antibiotika yang biasa dipergunakan dan dapat berkembang sewaktu mikroorganisme lain tertekan.Oral thrush juga dapat terjadi karena bakteri di dalam mulut karena kurang menjaga kebersihan di mulut. Lesi-lesi mulut mempunyai konsistensi yang lunak, menonjol, bercak-bercak keputihan yang menutupi daerah-daerah yang kecil atau luas pada mukosa mulut, bercak bercak dapat dihapus dan meninggalkan permukaan daging yang berdarah.
Keadaan ini didukung oleh abrasi mulut, kurangnya kebersihan mulut, superinfeksi setelah terapi antibiotika, malnutrisi, cacat imunologi, dan hipoparatiroidisme. Infeksi berat dapat menyebar menuruni esophagus.
2.1.3        Patifisiologi
Infeksi mulut yang disebabkan oleh kandida albicans pada neonatus. Pada keadaan daya tahan tubuh bayi menurun, dapat juga sebagai komplikasi akibat penggunaan antibiotik lama. Infeksi mula-mula terdapat di mulut kemudian di esofagus ke traktus digestifus timbul diare.
2.1.4        Tanda Dan Gejala
Pada bayi, gejala sariawan berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat Celcius, mengeluarkan air liur lebih dari biasa, rewel, tak mau makan atau makanan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus. Biasanya disertai dengan bau mulut yang kurang sedap, akibat kuman atau jamur. Sedangkan pada balita, kadang suhu yang naik tak terlalu tinggi dan nafsu makannya berkurang.

2.1.4.1  Tanda
Bentuk sariawan akan terlihat seperti vesikel atau bulatan kecil. Warnanya putih atau kekuningan. Mula-mula berdiameter 1-3 mm. Kemudian berkembang berbentuk selaput. Jika selaputnya mengikis, maka akan terlihat berbentuk seperti lubang/ulkus. Besarnya sariawan tetap, tidak membesar, melebar, atau menjalar seperti halnya bisul.
Biasanya pemunculan vesikel ini bersamaan dengan timbulnya panas. Adakalanya vesikel baru muncul 1-2 hari setelah panas. Kadang malah tanpa disertai panas, jika vesikel yang muncul cuma satu. Yang membuat panas umumnya sariawan karena jamur candida atau virus herpes.
Sebetulnya sariawan bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Namun sariawan karena jamur harus diobati dengan obat anti-jamur. Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu. Jika sariawan tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut. Tetapi, sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah.
2.1.4.2  Gejala
Gejala yang mudah dikenali, adalah lidah yang menjadi agak licin, berwarna kemerah-merahan, timbul luka dibagian bawah dan pinggir atau pada belahan bagian tengah lidah. Pada pipi bagian dalam tampak bintik-bintik putih, terkadang terdapat benjolan kecil yang dapat pecah sehingga mulut terasa perih. Secara keseluruhan Gejala oraltrush yaitu :
1.      Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
2.      Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu
3.      Mukosa mulut mengelupas
4.      Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
5.      Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
6.      gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat Celcius
7.      Tak mau makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus
8.      Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel
2.1.5        Komplikasi
Apabila oral thrush tidak segera ditangani atau diobati maka akan menebabkan kesukaran minum(menghisap puting susu atau dot) sehingga akan berakibat bayi kekurangan makanan.Oral thrush tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan dan menimbulkan infeksi usus yang bila dibiarkan dan tidak diobati maka bayi akan terserang diare. Diare juga dapat terjadi apabila masukan susu kurang pada waktu yang lama.
2.1.6        Pencegahan
Tidak ada cara untuk mencegah terpajan pada kandida. Obat-obatan tidak biasa dipakai untuk mencegah kandidiasis. Ada beberapa alasan: Penyakit tersebut tidak begitu bahaya. Ada obat-obatan yang efektif untuk mengobati penyakit tersebut. Ragi dapat menjadi kebal (resistan) terhadap obat-obatan. Memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan terapi antiretroviral (ART) adalah cara terbaik untuk mencegah jangkitan kandidiasis.

2.1.7        Penatalaksanaan
Terdiri dari 2 cara :
1)      Medik /pengobatan
Memberikan obat anti jamur, misalnya :
·         Miconazol : mengandung miconazole 25 mg per ml, dalam gel bebas gula. Gel miconazole dapat diberikan ke lesi setelah makan.
·         Nystatin : tiap pastille mengandung 100.000 unit nistatin. Satu pastille harus dihisap perlahan-lahan 4 kali sehari selama 7-14 hari. Pastille lebih enak daripada sediaan nistatin lain. Nistatin ini mengandung gula.
2)      Keperawatan
Masalah dari oral thrush pada bayi adalah bayi akan sukar minum dan risiko terjadi diare. Upaya agar oral thrush tidak terjadi pada bayi adalah mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus) sebelum dipakai.
Apabila di bangsal bayi rumah sakit, botol dan dot dapat disterilkan dengan autoclaff dan hendaknya setiap bayi menggunakan dot satu-satu atau sendiri-sendiri tetapi apabila tidak memungkinkan atau tidak cukup tersedia hendaknya setelah dipakai dot dicuci bersih dan disimpan kering, nanti ketika akan dipakai seduh dengan air mendidih.
Bayi lebih baik jangan diberikan dot kempong karena selain dapat menyebabkan oral thrush juga dapat mempengaruhi bentuk rahang.Jika bayi menetek atau menyusu ibunya, untuk menghindari oral thrush sebelum menyusu sebaiknya puting susu ibu dibersihkan terlebih dahulu atau ibu hendaknya selalu menjaga kebersihan dirinya.Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum juga dapat menjadi penyebab terjadinya oral thrush jika kebetulan ada bakteri di dalam mulut.
Untuk menghindari kejadian tersebut, setiap bayi jika selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa susu yang terdapat pada mulut tersebut.Apabila oral thrush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering minum.Oral thrush dapat dicegah dengan selalu menjaga kebersihan mulut dan sering-seringlah minum apalagi sehabis makan.
Sariawan dapat sembuh dengan sendirinya, kecuali sariawan akibat jamur yang harus diobati dengan obat antijamur. Masa penyembuhan relatif lama, yaitu seminggu. Jika tak segera diobati, dapat berkelanjutan meski hanya menyebar di sekitar mulut saja. Tapi jamur yang tertelan dan melewati pembuluh darah, juga bisa menyebabkan diare.
Saat sariawan, biasanya si kecil enggan makan atau minum. Berikut kiat untuk membantunya mendapatkan asupan yang dibutuhkan:
·         Suapi makannya dengan menggunakan sendok secara perlahan-lahan. Usahakan minum menggunakan sedotan dan gelas, untuk menghindari kontak langsung dengan sariawan serta tak menimbulkan gesekan dan trauma lebih lanjut.
·         Berikan makanan yang bertekstur lembut dan cair, pada intinya yang mudah ditelan dan disuapi. Hindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, agar tidak menambah luka.
·         Makanan yang banyak mengandung vitamin C dan B serta zat besi, dapat memercepat proses penyembuhan. Misalnya buah-buahan dan sayuran hijau. Kekurangan vitamin C dapat memudahkan si kecil mengalami sariawan.
·         Olesi bagian yang sariawan dengan madu.Jika telah diberi obat, biasanya obat kumur, tetapi tak juga sembuh, kemungkinan ada penyebab lain. Misalnya kuman yang telah bertambah, pemakaian obat dengan dosis tak tepat, atau cara memberi makanan yang membuat sariawan si kecil kembali mengalami trauma di lidah.
Bisa juga lantaran daya tahan tubuh anak yang rendah. Biasanya anak yang sering sariawan, lebih banyak akibat daya tahan tubuhnya rendah dan kebersihan mulut dan gigi yang tak terjaga.

2.2         Cara Menyusui yang Baik Dan Benar
Setelah ibu muda mengetahui hal-hal penting yang berkaitan dengan persiapan menyusui, ada baiknya kita tahu, bagaimana posisi menyusui yang benar. Tentunya, posisi menyusui sangat menentukan bagi kenyamanan bayi dan ibu sendiri. Susu adalah hak setiap bayi dan seorang ibu tidak seharusnya mementingkan diri sendiri ketika bayi memerlukan ASI (air susu ibu).
2.2.1        Pembentukan dan Persiapan ASI
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan:
1.      Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.
2.      Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.
3.      Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.
Berikut langkah-langkah menyusui yang benar yang terbagi menjadi 5 bagian :
1.      Persiapan mental dan fisik. Ibu yang akan menyusui harus dalam keadaan tenang, tidak tergesa-gesa atau takut dan malu payudaranya yang indah nongol ke permukaan. Tentu untuk memperoleh suasana ini, perlu dicari lokasi menyusui yang pas dan terjaga privasinya sehingga terhindar dari tontonan orang. Minum segelas air sebelum menyusui merupakan salah satu cara untuk membuat sang ibu merasa tenang. Hindari menyusui dalam keadaan haus dan lapar.
2.      Persiapan tempat dan alat. Sebelum menyusui perlu dicari tempat duduk/kursi yang nyaman dengan siburan punggung dan tangan serta bantalan untuk menopang tangan yang menggendong bayi.
3.      Sebelum menggendong bayi, tangan dicuci sampai benar benar bersih untuk menghindari ASI terkontaminasi oleh kuman. Lalu sebelum menyusui, tekan daerah sekitar puting susu diantara telunjuk dan ibu jari sehingga keluar 2 – 3 tetes ASI, kemudian oleskan ke seluruh bagian puting susu. Cara menyusui yang baik adalah bila ibu melepaskan kedua payudaranya dari pemakaian BH.
4.      Susukan bayi sesuai dengan kebutuhan, jangan dijadwal. Biasanya kebutuhan terpenuhi dengan menyusui tiap 2 – 3 jam. Sentuh bibir bayi dengan ujung puting hingga bayi membuka mulutnya. Biarkan dia membuka selebarnya mulutnya hingga sampai bagian besar areola (bagian berwarna coklat). Gerakan rahang dan bunyi tegukan memastikan bayi menyusui dalam posisi yang betul. Setiap menyusui, lakukan pada kedua payudara secara bergantian masing masing selama kurang lebih 10 menit. Mulai selalu dengan payudara sisi yang terakhir disusui sebelumnya. Periksa ASI sampai payudara terasa kosong.
5.      Setelah selesai, oleskan ASI seperti awal menyusui dan biarkan kering oleh udara sebelum memakai BH untuk mencegah lecet. Hal ini dapat dilakukan sambil menyangga bayi agar bersendawa. Menyendawakan bayi setelah menyusui harus selalu dilakukan untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah, jika dia tidak sendawa selepas 30 detik, dia mungkin tidak perlu disendawakan. Letakkan bayi di bahu anda dan gosok atau tepuk perlahan belakang badannya.
2.2.2        Refleks ‘let-down’
Refleks ‘let-down’ adalah rasa berdenyut yang menandakan aliran hangat susu dan bayi berada pada posisi penyusuan yang betul. Jika anda tidak mengalami rasa ini, mungkin disebabkan oleh gangguan, tidak ada ruang untuk privacy/pribadi, rasa malu atau rasa cemas mengenai menyusui bayi, letih atau sakit.
2.2.3        Cara Melepaskan Puting Susu dari Mulut Bayi
Dengan menekan dagu bayi ke arah bawah atau dengan memasukkan jari ibu antara mulut bayi dan payudara ibu.
2.2.4        Cara Memeras ASI dengan Tangan
Bidan menganjurkan pada ibu untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu :
·         Duduklah Ibu seenak/senyaman mungkin.
·         Pegang/letakkan cangkir dekat dengan payudara Ibu.
·         Letakkan ibu jari pada payudara diatas puting susu dan areola (bagian lingkaran hitam berwarna gelap pada payudara) dan jari telunjuk dibawah payudara, juga dibawah puting susu dan areola.
·         Tekan ibu jari dan telunjuk kedalam, kearah dada. Ibu tidak perlu menekan terlalu keras, karena dapat menghambat aliran air susu.
·         Kemudian tekanlah payudara Ibu kebelakang puting dan areola antara jari telunjuk dan ibu jari.
·         Selanjutnya tekan dan lepaskan, tekan dan lepaskan. Kegiatan ini tidak boleh menyakiti atau Ibu sampai merasa nyeri. Pada awalnya, mungkin tidak ada susu yang keluar, tetapi setelah dilakukan penekanan beberapa kali, ASI akan     mulai menetes keluar.
·         Tekan areola dengan cara yang sama dari arah samping, untuk meyakinkan bahwa ASI di tekan dari seluruh bagian payudara.
·         Hindari menggosok-gosok payudara atau memelintir puting susu.
·         Peras satu payudara sekurang-kurangnya 3-5 menit hingga aliran menjadi pelan; kemudian lakukan pada payudara yang satu lagi dengan cara yang sama. Kemudian ulangi keduanya. Ibu dapat menggunakan satu tangan untuk satu payudara dan gantilah bila merasa lelah. Memeras ASI membutuhkan waktu 20-30 menit. Terutama pada hari-hari pertama, ketika masih sedikit ASI yang diproduksi.
·         Simpan.
2.2.5        Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tibu-tibu sebagai berikut :
1.      Bayi tampak tenang.
2.      Badan bayi menempel pada perut ibu.
3.      Mulut bayi terbuka lebar.
4.      Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
5.      Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
6.      Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
7.      Puting susu tidak terasa nyeri.
8.      Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
9.      Kepala bayi agak menengadah.
2.2.6        Lama dan frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.
1.      The cradle
Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Bagaimana caranya? Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya pada siku Anda.
2.      The cross cradle hold
Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk bayi prematur atau ibu dengan puting payudara kecil.
3.      The football hold
Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di belakang Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi, Anda butuh bantal untuk menopang bayi.
4.      Saddle hold
Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda memiliki pilek atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki mengangkangi Anda sendiri.
5.      The lying position
Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih banyak kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda.
http://www.rumahbunda.com/wp-content/uploads/2010/02/breastfeeding-position.gif
2.2.8        Posisi Menyusui Pada Bayi Kembar
Football position juga tepat untuk bayi kembar. Caranya: peluk masing-masing satu kepala bayi dengan kedua tangan, seperti memegang bola. Letakkan tepat di bawah payudara. Posisi kaki bayi boleh dibiarkan menjuntai keluar. Untuk memudahkan, kedua bayi dapat diletakkan pada satu bidang datar yang memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang. Dengan demikian cukup menopang kepala kedua bayi kembarnya saja. Cara lain adalah dengan meletakkan bantal di atas pangkuan.
Kita boleh menyusui kedua bayi kembar Ibu secara bersamaan atau terpisah (bergantian), tergantung pada ‘permintaan’ si kembar .  Masing-masing mempunyai segi positifnya.
Jika menyusui bayi kembar secara bergantian, ini akan memberi kesempatan Ibu dan bayi untuk saling mengenal sehingga ikatan Ibu dengannya menguat.  Namun, jika Ibu menyusui bayi kembar secara bersamaan, maka ritme ‘hidup’ mereka pun akan lebih seragam.  Artinya, jika salah satu bayi buang air besar (BAB) maka secara berbarengan saudara kembarnya juga BAB.  Dengan begitu, waktu bebas Ibu makin besar.
Tips untuk menyusui bayi kembar secara bersama-sama :
1.      Jangan panik.
2.      Sediakan dua buah bantal untuk menahan dan mengalasi tubuh si kembar.
3.      Akan lebih baik jika salah seorang baby sitter membantu mendekap salah seorang bayi sehingga lebih aman dan nyaman untuk si kecil.
4.      Football Hold. Susui bayi A pada payudara kanan sementara tubuh dan kakinya mengarah ke bawah ketiak kanan Ibu.  Susui bayi B pada payudara kiri sementara tubuh dan kakinya mengarah ke bawah ketiak kiri Ibu.  Dekaplah mereka masing-masing dengan tangan kanan Ibu memegangi kepala bayi A dan tangan kiri Ibu menahan bantal yang mengalasi kepala dan tubuh bayi B.
5.      Combination Hold. Susui bayi A pada payudara kanan, dengan tubuh dan kakinya mengarah ke kanan.  Sementara bayi B Ibu susui pada payudara kiri dengan posisi tubuh dan kakinya mengarah ke kanan pula.  Dekaplah bayi A dengan tangan kanan Ibu.  Dan tangan kiri Ibu menahan kepala bayi B hingga bokongnya dengan bantuan sebuah bantal pada belakang siku kiri Ibu.
6.      Cradle Hold. Susui bayi A pada payudara kanan sementara tubuh dan kakinya mengarah ke kiri.  Bayi B menyusui pada payudara kiri, tubuh dan kakinya mengarah ke kanan.  Biarkan tubuh bayi B ‘di bawah ‘ tubuh bayi A, namun jangan terlalu ketat.

2.3         Keuntungan ASI Dibanding Susu Formula
Saat ini masih sedikit bayi yang bisa mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan. Beberapa bayi justru diberikan susu formula yang terbuat dari susu sapi. Padahal ada banyak kandungan ASI yang tidak ada di susu formula.
Hal pertama yang seorang ibu perlu ketahui adalah kandungan dari susu manusia dan susu sapi itu berbeda. Pada susu sapi kadar proteinnya lebih tinggi yaitu 3,4 persen, sedangkan susu manusia hanya 0,9 persen. Karena sapi memang membutuhkan otot yang kuat seperti untuk bergerak atau membajak sawah, kadar laktosa di dalam susu manusia lebih besar yaitu 7 persen sedangkan di dalam susu sapi sebesar 4,8 persen.
Selain itu, AA dan DHA yang terkandung di dalam ASI juga dilengkapi dengan enzim lipase sehingga bisa dicerna oleh tubuh bayi. Sedangkan pada susu formula memang ada AA dan DHA tapi tidak ada enzimnya. Hal ini karena enzim lipase baru dibentuk saat bayi berusia 6-9 bulan.
Manfaat lain dari ASI yang tidak didapatkan dari susu formula adalah kandungan kolostrum yang keluar di awal-awal bayi menyusu. Kolostrum yang keluar saat bayi menyusu mengandung 1-3 juta leukosit (sel darah putih) dalam 1 ml ASI.
Jadi kalau ada yang bening-bening sedikit yang keluar dari payudara jangan diremehkan, karena itu mengandung leukosit yang bisa bermanfaat membunuh bakteri di dalam tubuh bayi.
Saat ini semakin banyak para ibu yang mulai sadar betapa pentingnya ASI bagi pertumbuhan buah hatinya, namun tidak jarang juga yang masih menganggap ASI bisa digantikan dengan susu formula. Berbagai penelitian telah menunjukkan ASI memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan sesuai dengan yang dibutuhkan bayi.  Pemberian ASI sangat baik untuk keduanya, tidak hanya si kecil tapi juga ibunya.Oleh karena itu perlu bagi kita semua untuk lebih memahami manfaat pemberian ASI dan kiat sukses memberikan ASI terutama bagi ibu yang akan melahirkan bayi pertamanya.
2.3.1        Keuntungan ASI Untuk Ibu Bayi
·         Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya rahim ke bentuk semula
·         Melindungi dan mencegah Anda dari kanker payudara.
·         Membantu menurunkan berat badan dan mengembalikan bentuk ideal tubuh Anda seperti sebelum hamil.
·         Memberikan keterikatan emosi yang kuat antara ibu dan bayinya.
·         Menunda kesuburan
2.3.2        Keuntungan Bagi Bayi Anda
·         Mudah dalam memberikan dan lebih higienis.
·         Relatif aman dari kemungkinan terjadi alergi.
·         Menghindarkan si kecil dari kemungkinan infeksi.
·         Kotoran dan air kencing si kecil tidak menyengat baunya.
·         Komposisi sesuai kebutuhan
·         Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai bayi  usia 6 bulan
·         ASI mengandung zat pelindung
·         Perkembangan psikomotor lebih cepat
·         Menunjang perkembangan kognitif
·         Menunjang perkembangan penglihatan
·         Memperkuat ikatan batin antara ibu dan bayi
·         Dasar untuk perkembangan emosi yang hangat
·         Dasar untuk perkembangan kepribadian yang percaya diri
2.3.3        Keuntungan bagi keluarga
·         Mudah dalam proses pemberian
·         Mengurangi biaya rumah tangga
2.3.4        Keuntungan bagi negara
·         Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaiaan obat-obatan
·         Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan perlengkapan menyusui
·         Mengurangi polusi
·         Mendapat SDM yang berkualitas
2.3.5        Kiat-kiat Sukses Menyusui
·         Bicaralah dengan ibu yang bisa memberikan ASI dengan baik untuk berbagi pengalaman.
·         Berikan ASI secepatnya setelah Anda melahirkan si kecil. Hal ini untuk mempercepat proses belajar si kecil untuk menyusu. Walaupun ASI yang keluar masih sedikit jangan khawatir karena cairan kental yang keluar sesaat hingga beberapa jam setelah melahirkan adalah kolostrum yang sangat baik untuk sistem kekebalan si kecil.
·         Berikan ASI sesuai kebutuhan. Bayi baru lahir lebih sering lapar dan minta disusuii tiap 3 jam, bahkan kebanyakan bayi perlu disusui tiap 1 hingga 2 jam. Jadi bayi yang diberikan ASI jauh lebih sering makan daripada yang diberikan susu formula dengan botol. Rata-rata bayi  di  bulan-bulan pertamanya perlu makan 10 sampai 12 kali sehari.
·         Hindari tambahan seperti air gula. Beberapa bayi menjadi bingung ketika diberikan susu atau cairan gula dengan sebuah botol. Bahkan menjadikan dia merasa tidak lapar dan enggan dengan ASI.
·         Produksi ASI menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Semakin sering Anda menyusui maka produksi ASI Anda juga akan semakin meningkat.
·         Tundalah untuk menggunakan puting-putingan dari plastik karena membuat bayi Anda bingung karena proses menyusu dengan puting plastik berbeda dengan menyusu langsung ke puting ibunya.
2.3.6        Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Ketika Menyusui
·         Untuk menyusui bayi itu, seorang wanita perlu makan 500 kalori ekstra setiap harinya.
·         Ibu yang menyusui perlu 3 sampai 4 bagian dari susu, yogurt dan keju dalam menu hariannya.
·         Hindari merokok, minum alkohol dan obat-obatan berbahaya.

2.4         Perawtan Payudara
Payudara adalah pelengkap organ reproduksi wanita dan pada masa laktasi akan mengeluarkan air susu. Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari Air Susu Ibu (ASI) sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Pada masa hamil terjadi perubahan pada payudara dimana ukuran-ukuran payudara bertambah besar. (Depkes RI, 2005).
Payudara mungkin akan sedikit berubah warna sebelum kehamilan, areola (area yang mengelilingi puting susu) biasanya berwarna kemerahan, tetapi akan menjadi coklat dan mungkin akan mengalami pembesaran selama masa kehamilan dan masa menyusui. (Curtis. Glade. B, 1999).
perawatan payudara.png

2.4.1        Tujuan Perawatan Payudara
Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.      Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi.
2.      Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet.
3.      Untuk menonjolkan puting susu.
4.      Menjaga bentuk buah dada tetap bagus.
5.      Untuk mencegah terjadinya penyumbatan.
6.      Untuk memperbanyak produksi ASI.
7.      Untuk mengetahui adanya kelainan
Pelaksanaan perawatan payudara pasca persalinan dimulai sedini mungkin yaitu 1 – 2 hari sesudah bayi dilahirkan. Hal itu dilakukan 2 kali sehari.
2.4.2        Pelaksanaan Perawatan Payudara
Persiapan Alat :
·         Baby oil secukupnya. 
·         Kapas secukupnya
·         Waslap, 2 buah
·         Handuk bersih, 2 buah
·         Bengkok
·         2 baskom berisi air (hangat dan dingin)
·         BH yang bersih dan terbuat dari katun
Persiapan Ibu :
-        Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan keringkan dengan handuk.
-        Baju ibu bagian depan dibuka
-        Pasang handuk
 Pelaksanaan Perawatan Payudara :
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan perawatan payudara pasca persalinan, yaitu :
-        Puting susu dikompres dengan kapas minyak selama 3-4 menit, kemudian bersihkan dengan kapas minyak tadi.
-        Pengenyalan yaitu puting susu dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk diputar kedalam 20 kali keluar 20 kali.
-        Penonjolan puting susu yaitu :
a.       Puting susu cukup ditarik sebanyak 20 kali
b.      Dirangsang dengan menggunakan ujung waslap
c.       Memakai pompa puting susu
-        Pengurutan payudara :
a.       Telapak tangan petugas diberi baby oil kemudian diratakan
b.      Peganglah payudara lalu diurut dari pangkal ke putting susu sebanyak 30 kali
c.       Pijatlah puting susu pada daerah areola mammae untuk mengeluarkan colostrums
d.      Bersihkan payudara dengan air bersih memakai waslap.
-        Perangsangan Payudara
Setelah selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin secara bergantian selama ± 5 menit (air hangat dahulu kemudian air dingin). Kemudian pakailah BH (kutang) yang menyangga payudara. Diharapkan dengan melakukan perawatan payudara, baik sebelum maupun sesudah melahirkan, proses laktasi dapat berlangsung dengan sempurna.
2.4.3        Perawatan Payudara Agar Tetap Indah Dan Sehat
1.      Pembersihan Payudara / Breast Cleansing
Pembersihan Payudara / Breast Cleansing ini dilakukan sebelum melakukan pemijatan dan pemaskeran pada payudara, yang merupakan inti dari kegiatan perawatan pada payudara. Pembersihan pada payudara dilakukan agarpayu dara menjadi bersih dan segar. Kegiatan yang dilakukan yaitu :
Berikan pembersih pada payudara, ratakan pembersih secara melingkar pada payudara sampai bagian dada. Lalu bersihkan dengan handuk kecil dengan arah melingkar dan bersihkan juga pada bagian puting susu nya. Dan terakhir, tepuk-tepuk secara perlahan dengan menggunakan penyegar yang dituangkan pada kapas, kemudian diusapkan pada payudara.
2.      Pemijatan Payudara / Breast Massage
Seperti kita ketahui bentuk tekstur payudara untuk setiap wanita berbeda-beda, maka tekakan pijatan yang dilakukan pada payudara juga harus disesuaikan dengan tekstur payudaranya. Wanita yang memiliki payu dara bertekstur lunak sebaiknya dipijat secara lembut, sedangkan wanita yang memiliki payudara dengan tekstur lebih padat, bisa dipijat dengan tekanan sedang. Lalu berapa kali pemijatan ini sebaiknya dilakukan?
Pemijatan  pada pada payudara sebaiknya dilakukan 2 kali dalam seminggu. Anda bisa menggunakan minyak sayur sebagai pelumas atau bisa juga tanpa memakai minyak. Dan sebaiknya diperhatikan untuk tidak menggunakan minyak aroma terapi atau minyak yang dibuat dari bahan berbasis mineral.
Langkah dalam melakukan pemijatan pada payudara:
·         Lakukan gerakan memijat yang bergerak dari arah puting ke luar. Tekanan jangan lebih keras dari pada tekanan yang bias diterima sama kelopak mata. Tekanan yang keras bisa membuat pembuluh darah limfe tertekan dan menghentikan aliran racun serta cairan lainnya. Pijatan sebaiknya dilakukan secara perlahan agar mencapai hasil yang maksimal.
·         Berikanlah pijatan pada payudara dengan kedua tangan seperti gerakan meremas.
·         Lalu gunakan kedua tangan secara hati-hati dan perlahan dengan gerakan searah jarum jam dan sebaliknya. Lakukan perlahan, jangan memberikan tekanan pada payudara terlalu keras.
Catatan: pada kegiatan pemijatan ini, bila Anda merasakan ada suatu benjolan, sebaiknya tidak dilakukan pemijatan dan segera melakukan konsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
3.      Pemaskeran Payudara / Breast Masking
Sebelumnya, Anda perlu meracik terlebih dahulu bahan-bahan untuk melakukan pemaskeran payudara / breast masking. Bila sudah, oleskan masker pada payudara kecuali pada puting susu. Dan biarkan sejenak, setelah masker kering, angkat masker memakai waslap dan lap sampai bersih.
Kesimpulan: Agar payudara tetap indah dan sehat, Anda perlu merawatnya dan melakukan kegiatan perawatan payudara secara teratur.

2.5         Menjaga Kehangatan Bayi
Bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan membutuhkan pengaturan diluar untuk membuat bayi tetap hangat. Menjaga kehangatan bayi baru lahir merupakan suatu hal yang sangat penting, dengan cara membungkus atau membedung bayi rapat-rapat dan kepalanya ditutup agar membantunya merasa aman dan hangat. Hal ini membuat bayi tidur lebih nyenyak dan lama jika mereka dibungkus. Bayi yang mengalami kehilangan panas (hipotermia) berisiko tinggi untuk jatuh sakit atau meninggal. Jika bayi dalam keadaan basah atau tidak diselimuti, mungkin akan mengalami hipotermia, meskipun berada dalam ruangan hangat.
2.5.1        Tujuan Menjaga Kehangatan
a.       Untuk mengurangi kehilangan panas tubuh.
b.      Membuat bayi merasa aman dan hangat.
c.       Membuat bayi tidur lebih nyenyak (Mueser, 2007)
2.5.2        Cara Membungkus Bayi
Cara membungkus bayi dengan aman dalam selimut persegi. Pertama-tama, lipat salah satu ujung selimut hingga ke tengah, letakkan kepala bayi ke tengah dari selimut yang dilipat, bungkus kepala bayi terlebih dahulu lalu lipat ujung yang bersebrangan dengan yang dilipat sebelumnya ke kaki bayi. Kemudian tutupkan dua ujung lain ke tubuh bayi satu per satu.
2.5.3        Mekanisme Kehilangan Panas
Kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir dapat terjadi melalui mekanisme berikut :
a.       Evaporasi adalah cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi. Kehilangan panas terjadi karena menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh bayi tidak segera dikeringkan. Hal yang sama dapat terjadi setelah bayi dimandikan.
b.      Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Bayi yang diletakkan di atas meja, tempat tidur atau bagian yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas tubuh akibat proses konduksi.
c.       Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan dalam ruang yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga dapat terjadi jika ada tiupan angin, aliran udara atau penyejuk ruangan.
d.      Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat benda yang mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi. Bayi akan mengalami kehilangan panas melalui cara ini meskipun benda yang lebih dingin tersebut tidak bersentuhan langsung dengan tubuh bayi.
(Depkes RI, 2004, Asuhan Persalinan Normal)
2.5.4        Upaya untuk Mencegah Kehilangan Panas
Kehilangan panas tubuh bayi dihindarkan melalui upaya-upaya berikut ini :
a.       Keringkan bayi secara seksama
b.      Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
c.       Tutupi kepala bayi
d.      Anjurkan ibu untuk memeluk dan memberikan ASI (kontak kulit langsung)
e.       Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
f.       Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat
g.      Metode kangguru
h.      Pemancaran panas
i.        Inkubator
j.        Jangan meletakan bayi dekat benda yang dingin
k.      Jangan meletakan bayi langsung dipermukaan yang dingin
l.        Ganti popok yang basah (Depkes RI, 2004, Asuhan Persalinan Normal).




2.6         Tanda-Tanda Bahaya Baru Lahir
Mengapa penting mengetahui tanda bahaya pada bayi baru lahir. Bayi baru lahir biasanya mudah sakit, jika sakit bisa berubah cepat menjadi kondisi yang serius dan berat. Bahkan, bisa menyebabkan bayi meninggal dunia.
Gejala sakit pada bayi baru lahir memang sulit dikenali. Dengan mengetahui tanda bahaya, bayi akan cepat mendapat pertolongan sehingga dapat mencegah kematian.
Rata-rata bayi yang baru lahir banyak yang meninggal karena terlambat mengetahui tanda bahaya, terlambat memutuskan membawa bayi berobat ke dokter dan terlambat sampai ke tempat berobat.
Untuk mewaspadainya kenalilah tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti di bawah ini :
a.       Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum. Dan ini tandanya bayi terkena infeksi berat.
b.      Bayi kejang. Kejang pada bayi baru lahir kadang sulit dibedakan dengan gerakan normal. Jika melihat gejala atau gerakan yang tak biasa dan terjadi secara berulang-ulang seperti menguap, mengunyah, menghisap, mata berkedip-kedip, mata mendelik, bola mata berputar-putar dan kaki seperti mengayuh sepeda yang tidak berhenti kemungkinan bayi kejang.
c.       Bayi lemah. Bergerak jika hanya dipegang. Ini tandanya bayi sakit berat.
d.      Sesak nafas 60 kali permenit.
e.       Bayi merintih. Ini tanda bayi sakit keras.
f.       Pusar kemerahan sampai dinding perut. Jika kemerahan sudah sampai ke dinding perut tandanya sudah terjadi infeksi berat.
g.      Demam. Suhu tubuh bayi lebih dari 37,5 derarat celcius atau tubuh teraba dingin suhunya dibawah 36,5 derajat celcius.
h.      Mata bayi bernanah banyak. Ini dapat menyebabkan bayi menjadi buta.
i.        Bayi diare, mata cekung, tidak sadar. Jika kulit perut dicubit akan kembali lambat. Ini tandanya bayi kekurangan cairan yang berat bisa menyebabkan kematian.
j.        Kulit bayi terlihat kuning. Kuning pada bayi berbahaya jika muncul pada hari pertama atau muncul setelah kurang dari 24 jam setelah lahir. Ditemukan pada umur lebih dari 14 hari dan kuning sampai ke telapak tangan atau kaki.
k.      Buang air besar atau kotoran bayi berwarna pucat segera periksakan bayi ke dokter, bidan atau perawat.
Jika menemukan satu atau lebih dari tanda bahaya dari bayi, usahakan bayi tetap hangat selama dalam perjalanan  ke tempat pemeriksaan. Dengan cara membungkus bayi dengan kain yg tebal.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2011 PAKAR BANGSA - All rights reserved. PIK REMAJA KECAMATAN PASEKAN INDRAMAYU