PRINSIP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

PEMBAHASAN

PRINSIP  KEBUTUHAN  DASAR MANUSIA

1.     HOMEOSTASIS DAN HOMEODINAMIK
Homeostasis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi berbagai kondisi yang dialaminya. Proses homeostasis terjadi apabila tubuh mengalami stress, yang secara alamiah tubuh akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisi agar tetap seimbang. Homeostasis adalah suatu proses yang terus menerus untuk memelihara stabilitas dan adaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.
Homeostatis terdiri dari atas homeostasis fisologis dan psikologi. Proses homeostatis fisiologis melalui empat cara yaitu:

1.    pengaturan diri (self regulation)
2.    kompensasi
3.    umpan balik negative
4.    umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis
Homeodinamika merupakan pertukaran energi antara manusia dan lingkungan sekitarnya secara terus menurus. pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkuannya agar mampu mempertahankan hidupnya.



Dalam proses homeodinamik terdapat beberapa prinsip menurut teori rogers sebagai berikut:
1.    prinsip integral
2.    prinsip resonasi
3.    prinsip helicy

2.     KONSEP KEBUTUHAN DASAR PADA MANUSIA
            Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhan oleh manusia dalam rangka menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun fsikologis.
KEBUTUHAN DASAR PADA MANUSIA MENURUT ABRAHAM MASLOW
Menyatakan bahwa setiap manusia memiliki 5 kebutuhan dasar yaitu:
1.    kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar pada manusia.
2.    kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi :
a.  perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup.
b.  perlindungan psikologis, yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru atau asing
3. kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki.
4. kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain.
5. kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki.







3.     CIRI KEBUTUHAN DASAR PADA MAUSIA
·         Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen.
·         Pada dasarnya setiap orang memiliki kebutuhan yang sama.
·         Akan tetapi karena terdapat perbedaan, maka kebutuhannya pun ikut berbeda.
·         Dalam memenuhi kebutuhannya manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.
·         Lalu jika gagal memenuhi kebutuhanya, manusia akan berfikir keras dan bergerak untuk berusaha mendapatkan.
4.     FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PADA MANUSIA
1.    Penyakit
2.    hubungan keluarga
3.    konsep diri
4.    tahap perkembangan












MEMENUHI KEBUTUHAN FISIK DAN KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL
Kebutuhan fisik meliputi :
A.   OKSIGEN
Kebutuhan oksigen merupakan salah satu kebutuhan dasar pada manusia, yaitu kebutuhan fisiologis. pemenuhan kebutuhan oksigen ditunjukan untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya dan melakuan aktifitas organ atau sel. Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel – sel tubuh, secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup oksigen setiap kali bernafas. Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi, kardiovaskuler, dan keadaan hematologi.
SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM KEBUTUHAN OKSIGEN
sistem  pernafasan berperan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen terdiri atas :
1.  saluran pernafasan bagian atas
     A. hidung
     b. faring        
     c. laring(tenggorokan)
     d. epiglotis








REVIEW ANATOMI (ATAS)


2. saluran pernafasan bagian bawah
            a. trakea
            b. bronkhus
            c. bronkiolus
            d. paru-paru

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN OKSIGEN
·           Saraf otonom
·           Rangsangan simpatis dan para simpatis  dari saraf otonom dapat mempengaruhi kemampuan untuk dilatasi dan kontraksi
·           Hormonal dan obat
·           Semua hormone termasuk derivate katekolamin yang dapat melebarkan saluran pernafasan.
·           Alergi pada saluran nafas
·           Factor yang menimbulkan keadaan alergi antara lain debu,bulu binatang,serbuk benang sari bunga,kapuk,makanan,dan lain-lain
·           Factor perkembangan
·           Mempengaruhi jumlahan kebutuhan oksigen karena usia organ didalam tubuh seiring dengan usia perkembangan anak
·           Factor lingkungan
·           Factor prilaku
·           Mempengaruhi kemampuan adaptasi
·           Prilaku yang dimaksud adalah prilaku dalam mengkonsumsi makanan(status nutrsi),aktivitas yang dapat meningkatkan kebutuhan oksigen,merokok,dll.


Fungsi :
- menghangatkan udara
- membersihkan mukuosa cilliary
- memproduksi surfactan










FISIOLOGI PERNAFASAN













FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP OKSIGENASI

ü  FAKTOR LINGKUNGAN
pada oksigenasi.
Ø Tempat yang tinggi → tekanan O2 menurun → peningkatan respirasi curah jantung, dan kedalaman pernafasan.
Ø Panas → dilatasi pembuluh darah perifer → aliran darah ke kulit meningkat sejumlah hilangnya panas pada permukaan tubuh. Vasodilatasi → memperbesar lumen pembuluh darah, menurunkan resistensi aliran darah → peningkatan tekanan darah → bertambahnya cardiac output → bertambanya rata – rata dan kedalaman pernafasan.
Ø Lingkungan dingin → konstriksi pembuluh darah perifer, menurunkan aktifitas jantung → berpengaruh terhadap kebutuhan oksigen.
Ø Polusi Udara contohnya rokok → merangsang timbuknya sakit kepala, pusing, batuk, dan perasaan tercekik.
ü  EMOSI
Percepatan heart rate mugkin juga merupakan respon dari emosi seperti pada rasa takut, cemas dan marah → merangsang saraf simpatic untuk merespon kondisi tersebut.
ü  GAYA HIDUP/LIFE STYLE
Gaya hidup klien merupakan faktor penting yang berhubngan dengan status oksigenasi.
Silicosis → pada seseorang pemecah batu.
Asbestosis → pada pekerja asbes
Antracosis → pada penambang batu bara
Petani → penyakit debu organic
Rokok cigarret → faktor predisposisi pada penyakit paru
ü  HEALTH STATUS
Dalam kondisi sehat, sistem kardiovaskuler dan pernafasan dapat memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh. Hipoxemia, misalnya dikarakteristikan oleh penurunan tekanan partial oksigen di dalam darah arteri, atau penurunan saturasi dari oksihemoglobin. Anemia merupakan salah satu pada sistem cardiovaskuler. Banyak penyebab dari anemia, meliputi malnutrisi, kehilangan darah. Karena hemoglobin membawa oksigen dan carbondioksida, anemia dapat mempengaruhi pembebasan gas dari dan ke sel tubuh.

PROSES OKSIGEN
Proses oksigen didalam tubuh terdiri dari 3 tahap yaitu :
1.    Vertilisasi
Proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer kedalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer.
Proses vertilasi dipengaruhi oleh:
a.  adanya konsentrasi oksigen diatmosfer.
b.  adanya kondisi jalan nafas yang baik.
c.  adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam     melaksanakan ekspansi dan kembang kempis.
Pusat pernafasan, yaitu medulla obligate dan pons, dipengaruhi oleh proses vertilisasi.
2.    defusi
Defuse gas merupakan pertukaran O2 dari alveoli kekapiler paru-paru CO2 dari kapiler alveoli. proses ini dpengaruhi oleh :
a. luas permukaan paru-paru.
b. tebal membran respirasi atau permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan interstisial.
c. perbedaan tekanan dan konsentrasi oksigen.
d. afinitas gas yaitu kemampuan untuk menebus dan saling mengikat hemoglobin.

3. transpotasi
Merupakan proses pendistribusian antara oksigen kapiler kejaringan tubuh dan karbon dioksida jaringan ketubuh kapiler. transportsi gas dapat dipengarui oleh :
a. kardiak output, dapat dnilai dari melalui sekuncup dan frekuensi denyut jantung.
b. kondisi pembuluh darah, latihan & aktivitas seperti olahraga, dll.
GANGGUAN ATAU MASALAH KEBUTUHAN OKSIGEN
1.    Hipoksia
Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupnya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen di tingkat sel, sehingga memunculkan tanda seperti kulit kebiruan (sianosis). dari gas yang diinspirasi ke jaringan. Hal ini berhubungan dengan 3 bagian / proses respirasi, yaitu : ventilasi, difusi gas, atau transport gas oleh darah, dan dapat disebabkan oleh satu atau lebih perubahan kondisi pada proses tersebut.
          Adalah tidak ade kuatnya aliran O2 ¯ atau penggunaan di jaringan­ .
         à metabolisme aerob menjadi anaerob.
          produksi asam laktat ­­ .
          cepat timbul asidosis, gangguan metabolisme seluler dan kematian sel.
         ekuatnya aliran oksigen untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan.
         Terjadi 4-6 menit setelah ventilasi spontan berhenti.
         Pada tempat yang tinggi, tekanan partial oksigen turun, karena itu tekanan partial alveoli dan arteri menurun → disebut hypoxic hypoxia.
         Penyebab lain hipoxia adalah hipoventilasi yaitu ketidakcukupan ventilasi alveoli oleh karena penurunan volume tidal. Penurunan volume tidal ( sebagai contoh , pada penyakit otot respirasi, obat – obatan, atau analgesik ).
Tanda – tanda klinik hypoxia
2. perubahan pola pernafasaan
a. takipnea
merupakan pernafasan dengan frekuensi lebih dari 24kali per menit. nafas yang cepat, dijumpai pada demam, asidosis metabolik, nyeri, anoxemia  (penurunan O2 dalam darah ).
b. bradipnea
merupakan pola pernafasaan yang lambat abnormal, kurang lebih 10 kali per menit. nafas yang lambat, dijumpai pada pasien yang mendapat morphie sulfat ( penyebab depresi respirasi ), asidosis metabolik, dan pasien dengan PTIK ( peningkatan tekanan intrakranial, → injuri otak ).
c.   hiperventilasi
merupakan cara tubuh mengompensasi metabolisme tubuh terlampau tinggi dengan pernafasan yang lebih cepat dan dalam sehingga terjadi peningkatan jumlah oksigen dalam paru –paru. jumlah udara dalam paru berlebihan. Sering disebut hyperventilasi alveoli, sebab jumlah udara dalam alveoli melebihi kebutuhan tubuh, yang berarti bahwa CO2 yang dieliminasi lebih dari yang diproduksi → menyebabkan peningkatan rata – rata dan kedalaman pernafasan. Hiperventilasi dapat disebabkan karena :
         kecemasan.
         infeksi/sepsis.
         keracunan obat-obatan.
         ketidakseimbangan asam basa seperti pada asidosis metabolik.
Tanda – tanda dan gejala hiperventilasi adalah takiradia, nafas pendek, nyeri dada (chest pain), menurunya konsentrasi, disorientasi, tinnitus.
d.  kussmaul
merupakan pola pernafasan cepat dan dangkal dan dapat ditemukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolic.
e.  hipoventilisasi
merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup pada ventilisasi aiveolar, sehingga tidak cukupnya jumlah udara yang memasuki alveoli dalam penggunaan oksigen. Hipoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi penggunaan oksigen tubuh atau untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup. Biasanya terjadi pada keadaan atelektasis (koklaps paru).
Tanda – tanda dan gejala pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala, penurunan kesadaran, disorientasi, kardiakdistrima, ketidakseimbangan elektrolit, kejang, dan kardiak arrest.
f. dispnea
merupakan sesak nafas dan berat saat bernafas.
g. ortopnea
merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk  atau berdiri dan pola ini sering ditemukan pada sesorang yang mengalami kongesitof paru-paru.

H. cheyne stoke
Merupakan sirklus pernafsan yang amplitudonya mula-mula naik kemudian turun dan berhenti,lalu pernafasan dimulai lgi dari sirklus baru.
a.  pernafasan paradoksial
merupakan pernafasan dimana dinding paru-pru bergerak melawan arah dari keadaan normal.
j.   biot
merupakan pernafasan dengan irama yang miripdengan cheyne stokes,akan tetapi amplitudonya tidak terratur.
k. stridor
merupakan pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernafasaan.
l. hipoksia
tidak adekuatnya pemenuhan oksigen seluler akibat dari defisiensi oksigen yang di inspirasi atau meningkatnya penggunaan oksigen pada tingkat seluler. Hipoksia dapat disebabkan oleh :
ü  menurunya hemmoglobin.
ü  berkurangnya konsentrasi oksigen jika berada di puncak gunung.
ü  ketidakmampuan jaringan mengikat oksigen seperti pada keracunan sianida.
ü  Menurunya difusi oksigen dari alveoli ke dalam darah seperti pada pneumonia.
ü  Menurunya ferfusi jaringan seperti pada syok.
ü  Kerusakan/gangguan ventilasi.
Tanda-tanda hipoksia antara lain : kelelahan, kecemasan, menurunya kemampuan konsentrasi, nadi meningkat, pernafasan cepar dan dalam, sianisis, sesak nafas, dan clubbing.

3. obstrukasi jalan nafas.
Merupakan suatu kondisi pada individu dengan nafas yang mengalami ancaman terkait dengan ketidak manpuan batuk secara efektif.
4. pertukaran gas
Merupakan suatu kondisi pada individu yang mengalami penurunan gas,baik oksigen maupun karbondioksida karena alveoli paru-paru dan system vascular.
TINDAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH KEBUTUHAN OKSIGEN
1.Latihan nafas
2.latihan batuk efektif
3.pemberian oksigen.
4.fisiotrapi dada
5.pengisapan lender













B.   KEBUTUHAN NUTRISI
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi – fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh proses metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecahan). masalah nutrisi erat kaitanya dengan intek makanan dan metabolisme tubuh serta faktor – faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolismebasal, faktor patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang menggangu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutris, faktor sosio – ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhih kebutuhan nutrisi. Sistem yang berperan dalam pemenuhan nutrisi adalah system pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asosoris.
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan – bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan – bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisannya.
Elemen nutrien/zat gizi terdiri atas :
a.    Karbohidrat
Merupakan zat gizi pembentuk amilum.dimulut amilum diubah menjadi maltose oleh enzim pitalin yang ada didalam ludah.

b.    Protein
Kelenjar ludah dalam mulut tidak membuat enzinm protease terdapat dalam lambung.enzim protease yaitu berupa pepsin yang mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton.

c.    Lemak
Pencernaan lemak dimulai dalam lambung karena didalam tidak ada enzim pemecah lemak.





d.    Vitamin
Proses penyerapan vitamin dapat dilakukan dengan difusi sederhana.vitamin yang larut dalam lemak  diserap oleh transpor aktif,dan larut dalam air mempunyai beberapa variasi mekanisme transport aktif.

e.    Mineral
Mineral tidak membutuhkan pencernaan.mineral diserap dengan mudah melalui dinding usus halus secara difusi pasif maupun transport aktif.

f.     Air
Air merupakan zat gizi yang paling mendasar.manusia terdiri kira-kira 50-7o% air.semakin tua usia seseorang,maka proposi air tubuhnya semakin berkurang.

Nutrisi = Jumlah semua interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsi.
Makanan yang baik
- Jumlahnya cukup sesuai dengan kebutuhan.
- Seimbang dalam komposisi zat gizi karbohidrat (60-65%) lemak (20-25%) protein (12-20%).
Fungsi nutrisi
v Penyusun struktur tubuh
v Menghasilkan energi
v Memelihara dan memperbaiki sel yang rusak
v Pengatur reaksi biokimia tubuh
v Memproduksi sel-sel baru
Faktor yang mempengaruhi nutrisi
• Psikologi
• Sosial ekonomi
• Obat dan alkohol
• Status kesehatan
Pembagian BM menurut susunan hidangan
Ø Bahan makanan pokok
Ø Bahan makanan lauk pauk
Ø Bahan makanan sayur
Ø Bahan makanan buah-buahan
Pembagian bahan makanan berdasarkan fungsi dan zat gizinya
- Zat gizi penghasil (lemak dan KH)
- Zat gizi pembangun (protein)
- Zat gizi pengatur (vitamin dan mineral)

SALURAN PENCERNAAN
 -  Sistem pencernaan manusia adalah proses pencernaan makanan.
 -  Proses pencernaan makanan adalah proses pemecahan makanan menjadi   molekul yg lebih kecil.
 -  proses pencernaan makanan berlangsung secara :
    a ) mekanik :  dilakukan oleh gigi – gigi di dalam mulut.
    b ) kimiawi : dilakukan oleh enzim dalam saluran pencernaan enzim yg berperan membantu proses pemecahan bahan makanan, enzim ini di hasilkan di hati dan pangkreas.
 

Bagian – bagian yang membentuk saluran pencernaan
1.   Mulut, yang di dalamnya terdapat alat-alat berupa gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
2.  Tekak dan faring, penghubung rongga mulut dengan kerongkongan. pada bagian   ini terdpt persimpangan antara sal pernapasan dan sal pencernaan.
3.  Kerongkongan / esofagus , saluran memanjang yang menghubkan tekak dengan lambung.
4. Lambung / gaster / ventrikulus , pembesaran saluran pencernaan
5. Usus halus / intestinum tenue ,terdiri atas:
    ~ usus dua belas jari ( duodenum )
    ~ usus kosong ( jejunum )
    ~ usus penyerapan ( ileum )
6. usus buntu ( sekum )
7. usus besar ( intestinum krasum ),terdiri atas :
    ~ usus tebal ( kolon )
    ~ poros usus ( rektum )
8. anus atau lubang pelepasan.
KESEIMBANGAN ENERGI
Keseimbangan  merupakan kapasitas untuk melakukan sebuah aktivtas yang dapat diukur melalui pembentukan panas.
METABOLISME BASAL
Merupakan energy yang dibutuhkan seseorang dalam keadaan istirahat dan nilainya disebut basal metabolism rate(BMR)
GANGGUAN ATAU MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN NUTRISI.
1.Obesitas
Merupakan peningkatan berat badan yang melebihi 20% batas normal berat badan seseorang.
2.Malnutrisi
Merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI
1.    Pengetahuan
2.    Prasangka
3.    Kebiasaan
4.    Kesukaan
5.    Ekonomi
TINDAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
a.pemenuhan nutrisi melalui oral
b.pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung.




















KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.


 Proportion Of Body Fluid
Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa hal antara lain :
a.Umur
b.Kondisi lemak tubuh
c.Sex
Perhatikan Uraian berikut ini :
No. Umur Prosentase
1. Bayi (baru lahir) 75 %
2. Dewasa :
a.Pria (20-40 tahun) 60 %
b.Wanita (20-40 tahun) 50 %
3. Usia Lanjut 45-50 %
Pada orang dewasa kira-kira 40 % baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di dalam sel (cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20 % dari berat badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 % cairan interstitial, 5 % cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler.
Elektrolit Utama Tubuh Manusia
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit. Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam-asam organik. Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+), kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).
Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian dengan bagian yang lainnya, tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.
Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun pada plasma terinci dalam tabel di bawah ini :
No. Elektrolit Ekstraseluler Intraseluler
Plasma Interstitial
1. Kation :
• Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq
• Kalium (K+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq
• Kalsium (Ca++) 2,5 mEq 2,4 mEq 0
• Magnesium (Mg ++) 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq
2. Anion :
• Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq
• Bikarbonat (HCO3-) 27,0 mEq 28,3 mEq 10 mEq
• Fosfat (HPO42-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq
• Sulfat (SO42-) 0,5 mEq 0,5 mEq 1 mEq
• Protein 1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq
a. Kation :
• Sodium (Na+) :
- Kation berlebih di ruang ekstraseluler
- Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler
- Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus
- Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrigen pada ion sodium
di tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan
- Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang.
• Potassium (K+) :
- Kation berlebih di ruang intraseluler
- Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel
- Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves.
- Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.
• Calcium (Ca++) :
- Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat
- Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle
- Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifan
protrombin dan trombin
- Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll.
b.Anion :
• Chloride (Cl -) :
- Kadar berlebih di ruang ekstrasel
- Membantu proses keseimbangan natrium
- Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster
- Sumber : garam dapur
• Bicarbonat (HCO3 -) :
Bagian dari bicarbonat buffer sistem
- Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam untuk
menurunkan PH.
• Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :
- Bagian dari fosfat buffer system
- Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel
- Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang
- Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.
1.4 Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh
Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :
a.Fase I :
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.
b.Fase II :
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel
c.Fase III :
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam sel.
Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah. Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara :
• Diffusi
• Filtrasi
• Osmosis
• Aktiv Transport
Ginjal
Merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit.hal ini terlihat dari fungsi ginjal yaitu sebagai pengatur air pengatur konsentrasi garam dalam darah,pengatur keseimbangan asam basa darah,dan pengatur sekresi bahan buangan atau kelebihan garam.
Kulit
Merupakan bagian terpenting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan prosespengaturan panas.
Paru-paru
Organ paru-paru berperan dalam pengeluarnan cairan dengan mengeluarkan inseblase water loss kurang lebih 400ml/hari.
Gastrointestinal
Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air.
Selain itu pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui mekanisme rasa haus yang dikomtrol oleh:
ADHA
Hormone ini berperan dalam dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh.
ALDOSTERON
Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal ditubulus ginjal dan berfungsi pada absorbs.
PROSTALGIN
Merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfungsi merensps radang pengendalian tekanan darah,kontraksi uterus,dan pengaturan pergerakan gastrointestinal.
GLUKOKORTIKOID
Berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
CARA PERPINDAHAN CAIRAN 
DIFUSI
Merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam cairan,gas,atau zat padat secara bebas atau acak atau dimana zat padat partikel zat dalam cairan berpindah dalamdari konstrasi tinggi ke rendah.mekanisme transport aktif.
OSMOSI
Yaitu presos perpindahan pelarut mumi (seperti air) melalui membrane semipermeabel.
TRANSPOR AKTIF
Proses perpindahan cairan tubuh dapat menggunakan mekanisme transport aktif.
JENIS CAIRAN
Cairan zat gizi (nutrient)
Pasien yang istirahat ditempat tidur memerlukan kalori 450per hari.kalori yang terdapat berkisar antara 200-1500 kalori per liter.
Cairan nutrian terdiri dari:
·         Karbohidrat dan air
·         Asam amino
·         Lemak
Blood volume expanders
Merupakan jenis cairan yang berfungsi meningkatkan volume darah sesudah kehilangan darah atau  plasma.
GANGGUAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH
HIPOVOLUME ATAU DEHIDRASI
Kekurangan cairan external dapat terjadi karena penurunan asupan cairan dan kelebihan cairan
a.dehidasi berat
1.    Pengeluaran/kehilangan cairan 4-6L
2.    Serum natrium 156-166 L
3.    Hipotensi
4.    Turgor kulit uk
5.    Oliguria
6.    Nadi dan pernafasan meningkat.
7.    Kehilangan cairan >10% BB
KEBUTUHAN ELEKTROLIT
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh.cairan tubuh mengandung oksigen,nutrient,dan sisa metabolimse tubuh yang semuanya disebut ion.
Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah dalam bentuk ion elektrolit.
KOMPOSISI ELEKTROLIT
Komposisi elektrolit dalam plasma yaitu:
Natrium:135-145m eq/L
Kalium:3.5-5,3 m eq/L
Klorida:100-106 m Eq/L
Bikarbonat arteri:22-26 m Eq/L
Karbonat vena:24-30 m Eq/L                          
Kalsium:4-5 m Eq/L
Magnesium:1,5-2,5 m Eq/L
Fosfat:2,5-4,5/100ml
Pengukuran elektrolit dalam satuan mili ekuvalen per liter cairan tubuh atau milligram per 100 ml (mg/100 ml).
PENGATURAN ELEKTROLIT
1.pengaturan  keseimbangan natrium
Merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi dalam pengaturan osmolaris dan volume cairan tubuh.natrium ini paling banyak pada cairan ekstrasel.pengaturan konsentrasi cairan ekstrasel  diaturan  oleh ADH dan alclosteron.
2.pengaturan keseimbamgan
Merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan  intrasel dan berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit.kesimbangan kalium diatur oleh mekanisme   perubahan  ion natrium dalam tubulus ginjal dan sekresi aldosteron.
3.pengaturan keseimbangan kalsium.
Berfungsi dalam pembentukan tulang.penghantar impus kontraksi otot,koagulasi darah(pembekuan darah),dan membantu beberapa enzim pankres.
4.pengaturan keseimbangan magnesium.
Merupakan kation dalam tubuh yang terpenting kedua dalam cairan intrasel.keseimbangannya diatur oleh kelenjar paratiroid.
5.pengaturan keseimbangan klorida
Merupakan anion utama dalam cairan ektrasel ,tetapi klorida dapat ditemukan pada cairan ektrasel dan intrasel.
6.pengaturan keseimbangan bikarbionat
Merupakan elektrolit utama dalam larutan buffer (penyangga) dalam tubuh.
7.pengaturan keseimbangan fosfat (PO4)
Fosfat bersama sama dengan kalsium berfungsi dalam pembentukan gigi dan tulang.fosfat diserap dari saluran pencernaan dan dikeluarkan melalui urine.

GANGGUAN PADA KEBUTUHAN ELEKTROLIT
Hipotermia
Merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium yang kurang dari 135 mEq/L, mual, muntah, dan diare.


Hipernatremia
Merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi yang dtandaidengan adanya mukosa kering,oligura/anuria,turgor kulit buruk dan permukaan kulit bengkak, kulit kemerahaan, lidah kering dan kemerahan, konvulasi,  suhu badan naik, serta kadar natrium,dalam plasma lebih dari 145 m Eq/L
Hipokalemia
Suatu keadaan kekurangan kadar kalium kalium dalam darah sering terjadi pada pasien yang mengalami diare berkepanjangan.
Hiperkalemia
Merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah tinggi .keadaan ini biasanya terjadi pada pasien yang mengalami luka bakar, ginjal, asidosis metabolisme.
Hipokalsemia
Merupakan kekurangan kadar kalium dalam plasma darah.hal ini terjadi pada pasien yang mengalami peningkatan kelenjar gondok dan makanan vitamin D.
Hipomagnesia
Merupakan kekurangan kadar magnesium dalam darah.
Hipermagnesia
Merupakan kondisi kelebihan kadar magnesium dalam darah.hal ini ditandai dengan koma,gangguan pernafasan,dan kadar magnesium dalam darah magnesium lebih dari 2,5 M Eq/L.
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Aktivitas sel tubuh memerlukan keseimbangan asam basa tersebut dapat diukur dengan PH (derajat kesaman) dalam keadaan normal Ph cairan tubuh 7,35-7,45
JENIS ASAM BASA
Cairan basa(alkali)digunakan untuk mengoreksi asidosis.keadaan asedosis ini disebabkan karena henti jantung dan koma diabetikum.
GANGGUAN/MASALAH KESEIMBANGAN ASAM BASA
1.asidosis respiratorik
Merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh karena krgagalan system pernafasan dalam menbuang karbondoksida dari cairan tubuh.
2.asedosis metabolic
Merupakan keadaan kehilangan basa atau terjadi penumpukan asam.keadaan ini ditandai dengan adanya penurunan pH <7.35 dan HCO2 <22 m Eq/L.
3.alkalosis respiratorik
Suatu keadaan kehilangan co2 dari paru-paru yang dapat menimbulkan terjadinya paCO2 arteri <35 mmHg,pH >7.45
4.alkalosis metabolic
Merupakan suatu keadaan kehilangan ion hydrogen atau penambah basa pada cairan tubuh dengan adanya peningkatan bikarbonat plasma.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAIRAN DAN ELEKTROLIT    
1.    Usia
2.    Tempratur
3.    Diet
4.    Stress
TINDAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH/GANGGUAN DALAM KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1.pemberian cairan infuse
2.transfusi darah


















KEBUTUHAN ELIMINASI
Kebutuhan eliminasi terdiri dua bagian,yaitu eliminasi urine(kebutuhan buang air kecil)dan eliminasi alvi(kebutuhan buang air besar)
ORGAN YANG BERPERAN DALAM ELIMINASI URINE
1.ginjal
Merupakan organ retroperitoneal (dibelakang slaput perut )yang terdiri atas ginjal sebelah kanan dan kiri tulang punggung.
2.kandung kemih
Merupakan sebuah kantong yang terdiri dari atas otot halus yang berfungsi sebagai penampung air seni(urine),dalam kandung kemih terdapat lapisan jaringan otot yang memanjang ditengah dan melingkar disebut sebagai detrosor dan berfungsi untuk mengeluarkan urine.
3.uretra
Merupakan organ yang berfungsi untuk menyalurkan urine kebagian luar tubuh.pada wanita uretra memiliki panjang 4-6,5cm
Sedangkan pada pria panjangnya kurang lebih 20 cm karena pada pria juga digunakan juga untuk saluran pengaliran system  reproduksi.
PROSES BERKEMIH
Mekanisme berkemih terjadi karena vesika urinaria terisi penuh urine yang dapat menimbulkan rangsangan pada saraf-saraf didinding vesika urinaria.kemudian rangsangan tersebut diteruskan melalui spinalis kepusat pengontrol berkemih yang terdapat dikorteks serebral.selanjutnya otak memberikan implus/rangsangan melalui medulla spinalis keneuromotoris didaerah sacral (tulang belakang)kemudian terjadi koneksasi otot detrousdan relaksasi otot sphincteri nternal  lalu urine kemudian dikeluarkan (berkemih)jika waktu dan tempatnya memungkinkan
KOMPOSISI URINE
1.    Air (96%)
2.    Larutan (4%)
a. larutan organik yaitu urea,aminoa, keratin,dan asam urat
b. larutan anorganik yaitu natrium(sodium),klorida,kalium (potassium)sulfat,magnesium,fosfor,NaCl merupakan garam anorganik terbanyak.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELIMINASI URINE
·         Diet dan asupan (intake)
·         Respons keinginan awal untuk berkemih
·         Gaya hidup
·         Stress psikologis
·         Tingkat aktivitas
·         Tingkat perkembangan
·         Kondisi penyakit
·         Sosiokultural
·         Kebiasaan seseorang
·         Tonus otot
·         Pembedahan
·         Pengobatan
·         Pemeriksaan diagnostik







INTAKE DAN OUTPUT
A. INTAKE CAIRAN
Selama aktivitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira 1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.
Tabel 2.1 kebutuhan intake cairan berdasarkan umur dan berat badan
NO
UMUR
BB (KG)
KEBUTUHAN CAIRAN
(ML/24 JAM)
1
3 hari
3
250-300
2
1 tahun
9,5
1150-1300
3
2 tahun
11,8
1350-1500
4
6 tahun
20
1800-2000
5
10 tahun
28,7
2000-2500
6
14 tahun
45
2200-2700
7
18 tahun
54
2200-2700

Pengaturan utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan berada di otak sedangkan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume darah. Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walaupun kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh gastrointestinal.


B. OUTPUT CAIRAN
Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
1. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus urinarius merupakan proses output cairantubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.
2. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme diffusi. Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 ml per hari, tetapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat.
3. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.
4. Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari, yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).



Personal higiene
Merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuan perawatn diri dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya :
Budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan tentang perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri.
Jenis perawatan diri berdasarkan waktu pelaksanaan :
1.    Perawatan dini hari merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun dari tidur, untuk melakukan tindakan seperti persiapan dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau feses), memberikan pertolongan, mempersiapkan pasien untuk melakukan makan pagi dengan melakukan tindakan perawatan diri sperti mencuci muka dan tangan, serta menjaga kebersihan mlut.
2.    Perawatan pagi hari merupakan perawatan yang dilakukan setelah melakukan makan pagi dengan melakukan perawatan diri seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebtuhan eliminsi (buang air besar dan kecil).mani atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada punggung, membersihkan mulut, kuku, dan rambut,serta merapikan tempattidur pasien
3.    Perawatan siang hari merupakan perawatan diri yang dilakukan setalah melakukan berbagai tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang. Berbagai tindakan perawatan diri yang dapat dilakukan antara lain : mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapihkan tempat tidur serta melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien.
4.    Perawatan menjelang tidur merupakan perawatan diri yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien  dapat tidur dan beristirahat dengan tenang.berbagai kegiatan yang dapat dilakukan antara lain, pemenuhan kebutuhan eliminasi (buang air besar dan kecil) : mencuci tangan dan muka; membersihkan mulut ; serta memijat daerah punggung .

Tujuan umum perawatan diri adalah untuk mempertahankan perawatan diri baik secara sendiri maupun dengan bantuan;dapay melatih hidup sehat/bersih dengan memperbaiki gambaran atau persepsi terhadap kesehatan dan kebersihan;serta menciptakan penampilan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan. Membat merasa nyaman dan relaksasi dapat dilakukan untuk menghilangkan kelelahan, mencegah infeksi, mencegah gangguan sirkulasi darah, dan mempertahankan integritas pada jaringan.

Jenis perawatan diri berdasarkan tempat
Perwatan diri pada kulit  
Kulit merupakansalah satu  bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi tubuh dari berbagai kuman atau trauma, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat (cukup) dalam mempertahankan fungsinya. Sebagai bagian dari organ pelindung, kulit secara anatomis terdiri atasa dua lapisan yaitu lapisan epidermis (kutikula) dan lapisan dermis (korium).
Lapisan epidermis terdiri atas bagian-bagian seperti stratum korneum, stratum lusidum, dan stratum granulosum.
Lapisan  dermis terdiri atas uung sarafsensoris, kelenjar keringat, dan kelenjar sebaseus.

Fungsi kulit
1.    Melindungi tubuh dari berbagai masuknya kuman atau trauma jaringan bagian daam sehingga dapat menjaga keutuhan kulit.
2.    Mengatur keseimbangan suhu tubuh serta membantu dalam produksi keringat dan penguapan.
3.    Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh untuk menerima rangsangan dari luar melalui rasa sakit, sentuhan, tekanan dan suhu
4.    Sebagai alat sekskresi keringat melalui pngeluaran air, garam, dan ntrogen
5.    Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang bertugas mencegah pengeluaran cairan tubuh secara berlebihan.
6.    Memproduksi dan menyerap vitamin D sebagai penghubung atau pemberi vitami n D dari sinar ultraviolet yang datang dari sinar matahari


Faktor-faktor yang mempengaruhi kulit
1.    Usia, hal ini dapat terlihat pada bayi yang berusia relatif masih muda dengan kondisi kulit yang sangat rawan terhadap berbagai trauma atau kuman. Sebaliknya pada orang dewasa, keutuhn kulit sudah memiliki kematangan sehingga fungsinya sebagai pelindung sudah baik.
2.    Jaringan kulit, apabila jaringan kulit rusak, maka terjadi perubahan pada struktur kulit.
3.    Kondisi lingkungan, keadaan lingkungan yang mempengaruhi yaitu keadaan panas, adanya nyeri akibat sentuhan serta tekanan.

Tindakan perawatan diri pada kulit
Cara perawatan kulit
Merupakan tindakan pada kulit yang mengalami atau berisiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut, khususnya pada daerah yang mengalami tekanan (tonjolan). Tujuannya adalah untuk mencegah dan mengatasi terjadinya luka dekubitus akibat tekanan yang lama dan tidak hilang.

Cara memandikan pasien di tempat tidur
Memandikan pasien di tempat tidur dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara sendiri. Tujuannya untuk menjaga kebersihan tubuh, mengurangi infeksi akibat kulit kotor, memperlancar peredaran darah, dan menambah kenyamanan pasien.

Perawatan diri pada kuku dan kaki

Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri kareana berbagai kuman dapat masuk ke dalam kuku. Dengan demikian kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis, kuku terdiri atas dasatr kuku, badan kuku, dinding kuku, kantong kuku, akar kuku, dan lunula. Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal, kurang lebih 0,5 mm, transparan, dan dasar kuku berwarna-warna merah muda.

Masalah/gangguan pada kuku
1.    Ingrown Nail. kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan di rasakan sakit pada daerah tersebut.
2.    Paronychia radang di sekitar jaringan kuku
3.    Ram’s Horn Nail. Gangguan kuku yang di tandai pertumbuhan yang lambat di sertai kerusakan dasar kuku atau infeksi
4.    Bau tidak sedap, reaksi mikro organisme yang menyebabkan bau tidak sedap.

Perawatan diri
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi proteksi dan pengatur suhu indikasi perubahan status kesehatan diri juga dapat di lihat dari rambut mudah rontok, sebagai akiat gizi kurang. Secara atanomis rambut terdiri atas bagian batang, akar rambut, sarung akar, folikel rambut, serta kelanjar sebasea.

Masalah / gangguan pada perawatan rambut
1.    Kutu
2.    Ketombe
3.    Alopecia (botak)
4.    Seborheic dermatitis (radang pada kulit di rambut)

Perawatan diri pada mulut dan gigi

Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus di pertahankan kebersihannya sebab berbagai kuman dapat masuk melalui organ ini. Banyak organ yang berada dalam mulut seperti oro faring, kelenjar parotid, tonsil, uvula, kelenjar sublingual, kelenjar submaksilaris, dan lidah.

Masalah/Gangguan pada Gigi dan Mulut 
1.    Halitosis, au napas tidak sedap yang dapat disebabkan adanya kuman atau lainnya.
2.    Ginggivitas, radang pada daerah gusi
3.    Karies, radang pada gigi
4.    Stomatitis, radng pada daerah mukosa atau rongga mulut
5.    Peridontal disease, gusi yang mudah berdarah dan bengkak
6.    Glostitis, radang pada lidah
7.    Chiosis, bibir yang pecah-pecah

Perawatan Diri pada Alat Kelamin Perempuan

Merupakan perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak di depan simpisis pubis, labia mayora, dua lipatan besar yang membentuk vulva, labia minora, dua lipatan kecil di antara atas labia mayora, klitoris, sebuah jaringan erektil yang serupa dengan penis laki-laki, kemudian juga bagian yang terkait disekitarnya seperti retra, vagina, perineum, dan anus.

Pengaturan posisi
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebihtinggi atau di naikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernafasan pasien.
Cara pelaksanaan
a.    Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan di lakukan.
b.    Dudukan pasien
c.    Berikan sandaran pada tempat duduk pasien atau tempat tidur , untuk posisi untuk fowler (90) dan semifowler (30-45)
d.    Anjurkan pasien untuk teta  berbaring setengah duduk


Posisi sim
Adalah posis imiring ke kanan atau ke kiri. Posisi ini dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat (supositoria) melalui anus.

Cara pelaksanaan
A.   Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan di lakukan
B.   Pasien dalam keadaan berbaring. Kemudian apabila di mirgkan ke kiri dengan posisi badan setengah telungkup , maka lutut kaki kiri di luruskan serta paha kanan di tekuk di arahkan ke dada. Tangan kiri dibelakang punggung dan tangan kanan di depan kepala
C.   Bila pasien miring ke kanan, posisi badan setengah telungkuk dan kaki kanan lurus, sedangkan lutut dan paha dan paha kiri di tekuk dan di arahkan ke dada. Tangan kanan di belakang punggung dan tangan kiri di depan kepala .

Posisi Trendelenburg
Posisi trendelenbrug adalah posisi pasien berbaring di tampat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari pada bagian kaki. Posisi ini di lakukan untuk melancarkan peredaran darah ke ota.

Cara pelaksanaan
a.    Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang akan di lakukan.
b.    Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, letakan bantal di antara kepala dan ujung tempat tidur pasien, serta berikan bantal di bawah lipatan lutut.
c.    Pada bagian kaki tempat tidur, berikan balok penopang atau atur tempat tidur secara khusus dengan meninggikan bagian kaki pasien.

Posisi Dorsal Recumbent
Posisi Dorsal Recumbent adalah posisi berbaring terlentangdengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukun untuk merawat dan memeriksa genetalia serta proses persalinan.

Cara pelaksanaan
a.    Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan di lakukan.
b.    Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah di buka.
c.    Tekuk lutut, renggangkan paha, telapak kaki menghadap ke tempat tidur dan renggangkan kedua kaki.
d.    Pasang selimut.
Posisi Litotomi
Posisi Litotomi adalah posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya keatas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan dan memasang alat kontrasepsi.
Cara Pelaksanaan
a.    Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan di lakukan.
b.    Pasien dalam keadaan berbaring terlentang kemudian angkat kedua paha dan tarik ke arah perut.
c.    Tungkai bawah membentuk sudut 90 terhadap paha.
d.    Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi litotomi.
e.    Pasang selimut.
  
Posisi genu pektorial
Posisi genu poktorial adalah posii menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempelpada bagian atas tempat tidur.posisi ini di lakukan untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoit.

Cara pelaksanaan
a.    Jelaskan pada pasien mengenai prsedur yang akan dilakukan
b.    Anjurkan pada pasien untuk berada dalam posisi menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel pada kasur tempat tidur
c.    Pasang selimut pada pasien




KONSEP PERSONAL HYGIENE
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat pentinu dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Fisiologi Kulit
Sistem integumen terdiri atas kulit, lapisan subkutan di bawah kulit dan pelengkapnya, seperti kelenjar dan kuku. Kulit terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan epidermis yang terdapat pada bagian atas yang banyak mengandung sel-sel epitel. Sel-sel epitel ini mudah sekali mengalami regeneras. Lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah.
Lapisan kedua adalah lapisan dermis yang terdiri atas jaringan otot, saraf folikel rambut dan kelenjar. Pada kulit terdapat 2 kelenjar : pertama kelnejar sebasea yang menghasilkan minyak yang disebut sebun yang berfungsi meminyaki kulit dan rambut. Kedua, kelenjar serumen yang terdapat dalam telingga yang berfungsi sebagai pelumas dan berwarna cokelat.


Fungsi Kulit :
  1. Proteksi tubuh
  2. Pengaturan temperatur tubuh
  3. Pengeluaran pembuangan air
  4. Sensasi dari stimulus lingkungan
  5. Membantu keseimbangan carian da eletrolit
  6. Memproduksi dan mengabsorpsi vitamin D
Macam-macam Personal Hygiene
  1. Perawatan kulit kepala dan rambut
  2. Perawatan mata
  3. Perawatan hidung
  4. Perawatan telingga
  5. Perawatan kuku kaki dan tangan
  6. Perawatan genetalia
  7. Perawatan kulit seruruh tubuh
  8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
Tujuan Personal Hygiene
  1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
  2. Memelihara kebersihan diri seseorang
  3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
  4. Mencagah penyakit
  5. Menciptakan keindahan
  6. Meningkatkan rasa percaya diri




Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
1.      Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
2.  Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene
3.  Status sosial-ekonomi
4.  Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya
5.  Pengetahuan
6.  Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan kakinya.
7.  Budaya
8.  Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
9.  Kebiasaan seseorang
10.   Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
11.   Kondisi fisik
12.   Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.



Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene
  1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2.    Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.














AMBULASI DAN MOBILITAS
Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk melakukan latihan jalan atau berpindah tempat. Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untk bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktifitas guna mempertahankan kesehatan.
Jenis-jenis mobilitas
1.    Mobilitas penuh
Mobilitas penuh merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan pern sehari-hari. Mobilitas penuh ini merupakan fungsi saraf motoris volunter dan sensoris untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang.
2.    Mobilitas sebagian
Mobilitas sebagian merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan yang jelas sehingga tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motoris dan sensoris pada area tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus cedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Pasien paraplegi dapat mengalami mobilitas sebagian pada ekstrimitas bawah karena kehilangan kontrol motoris dan sensoris. Mobilitas sebagian ini menjadi dua jenis, yaitu :
a.    Mobilitas sebagian temporer merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh trauma reversibel pada sistem muskuloskeletal, seperti adanya dislokasi sendi dan tulang.
b.    mobilitas sebagian permanen merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya tetap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya sistem saraf yang irreversibel. Contohnya terjadinya hemiplegia karena stroke, paraplegi karena cedera tulang belakang, dan untuk kasus poliomielitis terjadi karena terganggunya sistem saraf motoris dan sensoris.


Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas
1.    gaya hidup perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan mobilitas seseorang, karena gaya hidup berdampak pada perilaku atau kebiasaan sehari-hari
2.    proses penyakit atau injury. Proses penyakit dapat mempengaruhi kemampuan mobilitas karena dapat mempengaruhi fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh orang yang menderita fraktur femur akan mengalami keterbatasan pergeraka pada ektramatis bawah.
3.    Kebudayaan. Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi oleh kebudayaan. Sebagai contoh orang yang memiliki budaya sering berjalan jauh memiliki kemampuan mobilitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan mobilitas (sakit) karene adat dan budaya tertentu dilarang beraktivitas.
4.    Tingkat energi seseorang. Energi adalah sumber melakukan mobilitas. Agar seseorang dapat melakukan mobilitas yang baik dibutuhkan energi yang cukup.
5.    Usia dan status perkembangan. Terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada tingkat usia berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan perkembangan usia.
Tindakan yang berhubungan dengan ambulasi dan mobilitas
1.    Latihan ambulasi
a.    duduk diatas tempat tidur
b.    turun dan berdiri                             
c.    membantu berjalan

Ambulasi Dini adalah latihan berjalan pertama yang dilakukan pada pasien setelah menjalani proses pembedahan/ operasi.
Sebelum melakukan ambulasi dini, terlebih dulu lakukan dangling. Dangling adalah pasien duduk dengan kaki menjuntai di tepi tempat tidur.

B. Tahapan Dangling
Dalam melakukan dangling, ada beberapa tahapan yang harus dilalui di antaranya:

1. Lakukan semua tindakan prosedur awal.
2. Ingatlah untuk mencuci tangan, mengidentifikasi pasien dan member privasi kepada pasien.
3. Siapkan peralatan yang diperlukan seperti bantal dan selimut.
4. Periksa denyut nadi pasien.
5. Turunkan penghalang tempat tidur dan kunci tempat tidur pada posisi yang terendah.
6. Perlahan-lahan tinggikan kepala tempat tidur.
7. Bantu pasien untuk memakai selimut atau mantel mandi.
8. Letakkan satu tangan disekeliling bahu pasien dan tangan lainnya di bawah lutut pasien.
9. Dengan perlahan dan lembut putar pasien sampai menghadap perawat, biarkan kaki pasien menggantung di tepi tempat tidur.
10. Gulung bantal dan letakkan di belakang punggung pasien untuk dijadikan penopang.
11. Setelah pasien memakai sandal, beri instruksi untuk menggoyangkan kaki. sebuah kursi bisa ditempatkan untuk menopang kaki pasien selama beberapa menit.
12. Mintalah pasien dangling selama waktu yang diperintahkan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan dangling adalah :
“saat pasien pusing atau pingsan, bantu pasien berbaring dan periksa tanda-tanda vital pasien”.
13. Periksa kembali nadi pasien.
14. Atur kembali bantal di kepala tempat tidur, lepas selimut atau mantel mandi dan sandal pasien.
15. Letakkan satu tangan disekeliling bahu pasien dan satu lagi di bawah lutut. Dengan lembut dan perlahan angkat kaki pasien ke atas tempat tidur.
16. Turunkan kepala tempat tidur, pasang penghalang tempat tidur dan periksa kembali nadi pasien.
17. Setelah selesai, cuci tangan dan dokumentasikan waktu (durasi) dangling, nadi dan reaksi pasien.

C. Tahapan Ambulasi
Setelah melakukan proses dangling, bila pasien dalam keadaan baik-baik saja, lalu dilanjutkan dengan tahapan ambulasi dini, meliputi :
1. Pastikan tempat tidur dalam posisi terendah. Sediakan sebuah kursi untuk berjaga-jaga kalau pasien lelah.
2. Etelah pasien melakukan dangling tanpa rasa sakit, bantu pasien untuk berdiri, periksa nadi pasien.
 Jika nadi meningkat sampai lebih dari 10 poin, kembali ke tempat tidur.
 
 Jika pasien pusing atau pingsan, kembalilah ke tempat tidur.
 
 Minta pasien untuk menarik napas dalam dan melihat sekeliling ruangan. Kepala pasien tegak dan mata terbuka.
 
 Berbicara dan yakinkan pasien.
 
3. Pindahkan lengan perawat ke belakang pinggang pasien dan berbalik sehingga perawat menghadap ke arah yang sama dengan pasien.
4. Pasien berjalan perlahan dengan jarak yang pendek dan kembali ke sisi tempat tidur. Jika pasien tampak lelah dan akan pingsan atau terjadi perubahan besar pada nadi, biarkan pasien beristirahat.
5. Jika pasien pingsan saat pelaksanaan ambulasi dini :
 Dengan perlahan turunkan pasien ke lantai.
§
 Lindungi kepala pasien.
§
 Jangan mencoba menahan pasien berdiri.
§
 Beri tanda untuk meminta bantuan.
§
6. Setelah selesai, cuci tangan dan dokumentasikan waktu (durasi) ambulasi dini, nadi dan reaksi pasien.










PRINSIP PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

KEBUTUHAN ISTIRAHAT
Pengertian istirahat
Istirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan emosional dan bukan dalam keadaan tidak beraktivitas melainkan juga berhenti sejenak. Kondisi tersebut membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras, suatu keadaan untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu keadaan melepaskan diri segala hal yang membosankan, menyulitkan bahkan menjengkelkan.

Karakteristik Istirahat
Pada tahun 1967, Narrow mengemukakan 6 karakteristik yang berhubungan dengan istirahat (Potter & Perry 1997)
1.            merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi
2.            merasa diterima
3.            mengetahui apa yang sedang terjadi
4.            bebas dari gangguan ketidak nyamanaan
5.            mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan
6.            mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan

KEBUTUHAN TIDUR
Umur
Tingkat perkembangan
Jumlah kebutuhan tidur
0-1         bulan
1-18 bulan
18 bulan-3 tahun
3-6 tahun
6-12 tahun
12-18 tahun
18-40 tahun
40-60 tahun
60 tahun ke atas
Bayi baru lahir
Masa bayi
Masa anak
Masa prasekolah
Masa sekolah
Masa remaja
Masa dewasa
Masa muda paruh baya
Masa dewasa tua
14-18 jam/hari
12-14 jam/hari
11-12 jamhari
11 jam/hari
10 jam/hari
8,5 jam/hari
7-8 jam/hari
7 jam/hari
6 jam / hari








Pengertian tidur
Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat di bangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai (guyton 1986). Dengan perkataan lain, tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relatif bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih kepada suatu urutan siklus yang berulang. Tidur memiliki ciri, yaitu adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapatnya perbedaan proses fisiologis, dan terjadinya penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.


Fisiologi tidur
Fisologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur yang melibatkan hubungan mekanisme serebral secara bergantian agar mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk dapat tidur dan bangun.dalam keadaan sadar,neuron dalam reticular activating system (RAS) akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin .Pada saat tidur terdapat pelepasan serum serotonim dari sel khusus yang berada dipons  dan batang otak tengah,yaitu bulbar synchronizing regional(BSR).sedangkan saat bangun bergantung dari keseimbangan implus yang diterima dipusat otak dan system limbik dengan demikian,system pada batang otak yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adala h RAS dan BSR.
JENIS-JENIS TIDUR
1.Tidur gelombag lambat (slow wave sleep)/nonrapid eye movement (NREM)
Jenis tidur ini dikenal dengan tidur dalam,istrahat penuh,dengan gelombang otak yang lebih lambat atau dikenal juga dengan tidur nyenyak.
Cirri cirinya
·         menyegarkan
·         tanpa mimpi
·         tidur dengan gelombang delta
cirri lainnya adalah individu berada dalam keadaan istirahat penuh
·         tekanan darah menurun
·         frekuensi menurun
·         pergerakan mata melambat
·         metabolisme turun
·         mimpi berkurang.



2.Tidur paradok/tidur rapid eye movement (REM )
Tidur jenis ini dapat berlangsung pada tidur malam yang terjadi selama 5-20 menit,rata rata yang timbul 90 menit.priode pertama terjadi selama 80-100 menit.
Cirri tidur REM yaitu:
·         biasanya disertai dengan mimpi aktif
·         lebih sulit dibangunkan daripada selama tidur nyenyak NREM.
·         Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan ,menunjukan inhibisi kuat proyeksi spinal atas siatem pengaktivasi retikularis.
·         Frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak teratur .
·         Mata lebih cepat tertutup dan terbuka,nadi cepat dan irregular,tekanan darah meningkat,dan metabolism meningkat.
·         Pada otot perifer,terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur
·         Tidur ini penting untuk keseimbangan mental,emosi,juga berperan dalam belajar,memory,dan adaptasi.
FUNGSI DAN TUJUAN TIDUR
Fungsi dan tujuan tidur belum diketahui secara jelas.meskipun demikian,tidur diduga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental,emosional,dan kesehatan.
Secara umum terdapat 2 efek fisilogis tidur                                                                              
1.pada system saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan  diantara berbagai susunan saraf .
2.efek pada struktur tubuh yang dapat memulihkan kesegaran dan fungsi organ dalam tubuh.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR
1.    Penyakit
2.    Latihan dan kelelahan
3.    Stress psikologis
4.    Obat
5.    Nutrisi
6.    Lingkungan
7.    Motivasi

GANGUAN ATAU MASLAH KEBUTUHAN TIDUR
1.insomnia
Merupakan suatu keadaan yang menyebabkan individu tidak mampu mendapatkan tidur yang adekuat,baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga individu tersebut hanya tidur sebentar dan susah tidur
Insomnia terbagi 3 jenis yaitu:
a.inisial insomnia
b.interminten insomnia
c.terminal insomnia
2.hipersomnia
Merupakan gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan.yang disebabkan oleh:
·         Depresi
·         Masalah psikologis
·         Kecemasan
·         Ganguan system saraf pusat
·         Ginjal
·         Hati
·         Dan gangguan metabolism
3.parasomnia
Merupakan kumpulan beberapa penyakit yang dapat menggangu pola tidur.misalnya somnambulisme


4.enuresis
Merupakan buang air kecil yang tidak disengaja pada waktu tidur,atau dsebut juga dengan istilah mengompol.
Ada 2 macam enuresis yaitu:
Enuresis nocturnal dan enuresis diurnal
5.apnea tidur dan mendengkurnya
Pada umum Konsep Istirahat dan Tidur
Pengertian
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yangmutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum,istirahat berartisuatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi,beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang,berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.
Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal,tingkat kesadaran yang bervariasi,perubahan proses fsiologis tubuh,dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hamper sepertiga dari waktu kita,kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,mengurangi stress dan kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.
Fisiologi tidur
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak, yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR). RAS dibagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran memberi timulus visual,pendengaran,nyeri,dan sensori raba;serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR (Tarwoto,Wartonah,2003).
Ritme sirkadian
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia,bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan factor lingkungan (mis; cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian-yamg melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut jantung,tekanan darah,temperature,sekresi hormone,metabolism dan penampilan serta perasaan individu bergantung pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur-bangun yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah (Lilis,Taylor,Lemone,1989).
Tahapan tidur
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektroensefalogram (EEG), elektro-okulogram (EOG), dan elektrokiogram (EMG), diketahui ada dua tahapan tidur, yaitu non-rapid eye movement(NREM) dan rapid eye movement (REM).
1.Tidur NREM. tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. Pada tidur NREM
terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh. Di samping itu,semua proses metabolic termasuk tanda-tanda vital, metabolism, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau delta sleep).
2.Tidur REM. Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit. Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini. Selama tidur REM,otak cenderung aktif dan metabolismenya meninggkat hingga 20%. Pada tahap individu menjadi sulit untuk dibangunkan atau justru dapat bangun dengan tiba-tiba, tonus otot terdepresi,sekresi lambung meningkat,dan frekuensi jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.
Siklus tidur
Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan REM. Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui emapt hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.
Faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur
Banyak factor yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas tidur,di antaranya adalah penyakit, lingkungan,kelelahan,gaya hidup,stress emosional,stimulan dan alcohol,diet, merokok,dan motivasi.
•Penyakit. Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distress fisik yang dapat menyebabkan gangguan tidur. Individu yang sakit membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak daripada biasanya.di samping itu, siklus bangun-tidur selama sakit juga dapat mengalami gangguan.
•Lingkungan. faktor lingkungan dapat membantu sekaligus menghambat proses tidur. Tidak adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus yang asing dapat menghambat upaya tidur. Sebagai contoh, temperatur yang tidak nyaman atau ventilasi yang buruk dapat mempengaruhi tidur seseorang. Akan tetapi, seiring waktu individu bisa beradaptasi dan tidak lagi terpengaruh dengan kondisi trsebut.
•Kelelahan. Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Semakin lelah seseorang,semakin pendek siklus tidur REM yang dilaluinya. Setelah beristirahat biasanya siklus REM akan kembali memanjang.
•Gaya hidup. Individu yang sering berganti jam kerja harus mengatur
aktivitasnya agar bisa tidur pada waktu yang tepat.
•Stress emosional. Ansietas dan depresi sering kali mengganggu tidur seseorang. kondisi ansietas dapat meningkatkan kadar norepinfrin darah melalui stimulasi system saraf simapatis. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya siklus tidur NREM tahap IV dan tidur REM serta seringnya terjaga saat tidur.
•Stimulant dan alcohol. Kafein yang terkandung dalam beberapa minuman dapat merangsang SSP sehingga dapat mengganggu pola tidur. Sedangkan konsumsi alcohol yang berlebihan dapat mengganggu siklus tidur REM. Ketika pengaruh alcohol telah hilang, individu sering kali mengalami mimpi buruk.
•Diet. Penurunan berat badan dikaitkan dengan penurunan waktu tidur dan seringnyaterjaga di malam hari. Sebaliknya, penambahan berat badan dikaitkan dengan peningkatan ttal tidur dan sedikitnya periode terjaga di malam hari.
•Merokok. Nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki efek stimulasi pada tubuh. Akibatnya, perokok sering kali kesulitan untuk tidur dan mudah terbangun di malam hari.
•Medikasi. Obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. hipnotik dapat mengganggu tahap III dan IV tidur NREM,metabloker dapat menyebabkan insomnia dan mimpi buruk, sedangkan narkotik (mis; meperidin hidroklorida dan morfin) diketahui dapat menekan tidur REM dan menyebabkan seringnya terjaga di malam hari.
•Motivasi. Keinginan untuk tetap terjaga terkadang dapat menutupi perasaan lelah seseorang. sebaliknya, perasaan bosan atau tidak adanya motivasi untuk terjaga sering kali dapat mendatangkan kantuk.


Gangguan tidur yang umum terjadi
Insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu dewasa. Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena factor mental seperti perasaan gundah atau gelisah. Ada tiga jenis insomnia:
1.Insomnia inisial. Kesulitan untukmemulai tidur.
2.Insomnia intermiten. Kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya terjaga.
3.Insomnia terminal. Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia antara lin dengan mengembangkan pola tidur-istirahat yang efektif melalui olahraga rutin, menghindari ransangan tidur di sore hari, melakukan relaksasi sebelum tidur (mis; membaca, mendengarkan music),dan tidur jika benar-benar mengantuk.
Parasomnia
Parasomnia adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur. Gangguan ini umum terjadi pada anak-anak. Beberapa turunan parasomnia antara lain sering terjaga (mis; tidur berjalan, night terror), gangguan transisi bangun-tidur (mis; mengigau), parasomnia yang terkait dengan tidur REM (mis; mimpi buruk),dan lainnya (mis; bruksisme).
Hipersomnia
Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berkelebihan terutama pada siang hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti kerusakan system saraf, gangguan pada hati atau ginjal, atau karena gangguan metabolisme (mis; hipertiroidisme). Pada kondisi tertentu, hipersomnia dapat digunakan sebagai mekanisme koping untuk menghindari tanggung jawab pada siang hari.



Narkolepsi
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara
tiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai “serangan tidur” atau
sleep attack. Penyebab pastinya belum diketahui. Diduga karena kerusakan genetik
• Lengan mengayun kedepan bersamaan dengan ayunan kaki disisi yang
berlawanan.
• Gaya berjalan halus, terkoordinasi, dan berirama; ayunan tubuh dari sisi kesisi minimal dan tubuh bergerak lurus kedepan; dan gerakan dimulai dan diakhiri dengan santai.
Selain itu perawat perlu mengkaji kecepatan berjalan (normalnya 70-100
langkah per menit).
3.Penampilan dan pergerakan sendi. Pemeriksaan ini meliputi inspeksi, palfasi, serta pengkajian rentang gerak aktif atau rentang gerak pasif. Hal-hal yang dikaji antara lain:
• Adanya kemerahan atau pembengkakan sendi.
• Adanya depormitas.
• Perkembangan otot yang terkait dengan masing-masing sendi.
• Adanya nyeri tekan.
• Peningkatan temperature di sekitar sendi.
• Derajat gerak sendi.
4.Kemampuan dan keterbatasan gerak. Pengkajian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang adanya indikasi rintangan dan keterbatasan pada pergerakan klien dan kebutuhan untuk memperoleh bantuan. Hal-hal yang perlu dikaji antara lain:
• Bagaimana penyakit klien memengaruhi kemampuan klien untuk bergerak.
• Adanya hambatan dalam bergerak (mis; terpasang selang infuse atau gips yang berat).
• Kewaspadaan mental dan kemampuan klien untuk mengikuti petunjuk.
• Keseimbangan dan koordinasi klien.
• Adanya hipotensi ortostatik sebelum berpindah temapt.
• Derajat kenyamanan klien.
• Penglihatan.
5.Kekuatan dan massa otot. Sebelum membantu klien mengubah posisi atau berpindah tempat , perawat harus mengkaji kekuatan dan kemampuan klien untuk bergerak. Langkah ini diambil untuk menurunkan resiko tegang otot dan cedera tubuh, baik pada klien maupun perawat.
6.Toleransi aktivitas. Penkajian ini bermanfaat untuk membantu meningkatkan kemandirian klien yang mengalaimi (a) disabilitas kardiovaskular dan respiratorik, (b) imobilisasi komplit dalam waktu yang lama, (c) penurunan massa otot atau gangguan musculoskeletal, (d) tidur yang tidak mencukupi, (e) nyeri, atau (f) depresi, cemas atau tidak termotifasi. Alat ukur yang paling bermanfaat untuk memperkirakan toleransi klien terhadap aktifitas adalah frekuensi, kekuatan, dan irama denyut jantung; frekuensi, kedalaman, dan irama pernapasan; serta tekanan darah.
7.Masalah terkait mobilitas. Pengkajian ini dilakukan melalui metode inspeksi, palpasi, auskultasi; pemeriksaan hasil tes laboratorium; serta pengukuran berat badan, asupan cairan, dan haluaran cairan. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan segera setelah klien mengalami imobilisasi. Data yang diperoleh tersebut kemudian menjadi standar (data dasar) yang akan dibandingkan dengan data selama periode imobilisasi.
Konsep Aktivitas, Istirahat & Tidur
1) AKTIVITAS
Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas, seperti berdiri, berjalan, dan bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem saraf dan muskuloskeletal. Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak di mana manusia memerlukannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada pun sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan aktivitas


1. Tulang
Merupakan organ yang memiliki berbagai fungsi, diantaranya :
a. Mekanis :
- Membentuk rangk
- Tempat melekatnya berbagai otot
b. Tempat penyimpanan mineral (Kalsium dan Fosfor)
c. Tempat sumsum tulang sebagai pembentuk sel darah
d. Pelindung organ-organ dalam
Jenis tulang :
a. Pipih ( kepala dan pelvis)
b. Kuboid (Vertebra dan tarsal)
c. Panjang (Femur dan Tibia)
2. Otot dan tendon
- Otot memiliki kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuh bergerak sesuai keinginan
- Tendon adalah suatu jaringan ikat yang melekat pada tulang, origo adalah tempat asal tendon dan insersio adalah arah tendon.
- Terputusnya tendon akan membuat kontraksi otot tidak akan dapat menggerakkan tulang


3. Ligamen
Merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan tulang.
4. Sistem Syaraf
- Terdiri dari sistem syaraf pusat (otak dan medula spinalis) dan syaraf tepi (perifer).
- Setiap syaraf memiliki bagian somatis dan otonom.
- Bagian Somatis memiliki fungsi sensorik dan motorik.
5. Sendi
Merupakan tempat bertemunya dua ujung tulang atau lebih.
Sendi membuat segmentasi darikerangka tubuh dan memungkinkan gerakan antar segmen dan bebagai pertumbuhan tulang.



















KEBUTUHAN MOBILITAS
Kemampuan individu untuk bergerak secara bebas mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya.
Jenis mobilitas :
1. Mobilitas penuh
Kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan ineraksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari.
2. Mobilitas sebagian
Kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh ganguan syaraf motorik dan sensorik.
a. Mobilitas sebagian temporer
b. Mobilitas sebagian permanent
Faktor yang mempengaruhi mobilitas :
1. Gaya hidup
2. Proses penyakit
3. Kebudayaan
4. Tingkat energi
5. Usia dan status perkembangan
IMOBILITAS
Merupakan keadaan dimana seseorang tdk dpt bergerak secara bebas krn kondisi yg mengganggu pergerakan (mis; trauma tulang blk, cedera otak berat)
Jenis Imobilitas
1. Imobilitas fisik > pembatasan pergerakan fisik dngn tujuan mencegah komplikasi
2. Imobilitas Intelektual > Keterbatasan daya pikir akibat kerusakan otak
3. Imobilitas Emosional > pembatasan emosional krn adanya perubahan dalam menyesuaiakan diri (mis; amputasi)
4. Imobilitas Sosial > Individu yg mengalami hambatan interaksi sosial dan mempengeruhi penannya.
Perubahan sistem tubuh akibat Imobilitas
1. Perubahan metabolisme
Imobilitas menurunkan BMR, shg energi u/ perbaikan sel berkurang dan mengganggu oksigenasi sel.Imobilitas juga menyebabkan menurunnya ekskresi urin dan peningkatan Nitrogen
2. Ketidakseimbangan Cairan dan elektrolit
Imobilitas akan menyebabkan persediaan protein menurun dan konsentrasi protein serum berkurang sehingga mangganggu kebutuhan cairan tubuh.Berkurangnya perpindahan cairan dari intravaskuler ke interstisial dapat menyebabkan edema. Imobilitas jg menyebabkan demineralisasi tulang akibat menurunnya aktivitas otot sehingga meningkatkan reabsorbsi kalium.
3. Gangguan pengubahan zat gizi
Menurunnya pemasukan protein dan kalori dapat mengakibatkan pengubahan zat makanan pada tingkat sel menurun, dimana sel tdk lagi menerima glukosa, asam amino, lemak dan oksigen dalam jumlah yg cukup untuk melaksanakan metabolisme
4. Ganguan fungsi Gastrointestinal
Imobilitas menurunkan hasil makanan yang dicerna, shg jumlah masukan menurun dan menyebabkan keluhan, mis; perut kembung, mual dan nyeri lambung.
5. Sistem pernapasan
Akibat imobilitas kadar Hb menurun, ekspansi paru menurun, dan lemah otot yang menganggu metabolisme.
6. Sistem Kardiovaskuler
Berupa ortostatik hipotension krn menurunnya kemampuan syaraf otonom, meningkatnya kerja jantung krn posisi yang horisontal, terjadinya trombus krn stasis vena.
7. Gangguan Muskuler
Menurunnya massa otot dapat menyebabkan turunnya otot secara langsung.
8. Gangguan Skeletal
Kontraktur dan Osteoporosis karena reabsorbsi tulang semakin besar sehingga menyebabkan jumlah kalsium dalam darah menurun dan jumlah kalsium yang dikeluarkan melalui urin makin besar
9. Sistem Integumen
Penurunan elastisitas kulit, krn penurunan sirkulasi, iskemia dan nekrosis dengan adanya dekubitus.
10. Eliminasi
Penurunan jumlah urin yg mungkin disebabkan o/ kurangnya asupan dan penurunan curah jantung
11. Perilaku
Rasa bermusuhan, cemas, bingung, depresi, emosional tinggi, mekanisme koping menurun.
2) ISTIRAHAT & TIDUR
Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat badan menjadi lebih segar. Sedangkan Tidur adalah suatu keadaan yang relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda.
Tahapan Tidur
EEG, EMG, dan EOG dapat mengidentifikasi perbedaan signal pada level otak, otot dan aktivitas masa. Normalnya tidur dibagi menjadi 2 yaitu : Non Rapid Eye Movement (NREM) dan Rapid Eye Movement. Selama masa NREM seseorang terbagi menjadi 4 tahapan dan memerlukan kira-kira 90 menit selama siklus tidur. Sedangkan tahapan REM adalah tahapan terakhir kira-kira 90 menit sebelum tidur berakhir.
  1. Tahapan Tidur NREM
    1. NREM tahap 1
- Tingkat transisi
- Merespon cahaya
- Berlangsung beberapa menit
- Mudah terbangun dengan rangsangan
- Aktivitas fisik menurun, tanda vital dan metabolisme menurun
- Bila terbangun terasa sedang bermimpi
  1.  
    1. NREM tahap 2
- Periode suara tidur
- Mulai relaksasi otot
- Berlangsung 10-20 menit
- Fungdi tubuh berlangsung lambat
- Dapat dibangunkan dengan mudah
  1.  
    1. NREM tahap 3
- Awal tahap dari keadaan tidur nyenyak
- Sulit dibangunkan
- Relaksasi otot menyeluruh
- Tekanan daraj menurun
- Berlangsung 15-30 menit
  1.  
    1. NREM tahap 4
- Tidur nyenyak
- Sulit untuk dibangunkan, butuh stimulus intensif
- Untuk restorasi dan istirahat, tonus otot menurun
  1. Tahapan Tidur REM
    1. Lebih sulit untuk dibangunkan dibandingkan dengan tidur NREM
    2. Pada orang dewasa normal REM yaitu 20-25% dari tidur malamnya
    3. Jika individu terbangun pada tidur REM maka biasanya terjadi mimpi
    4. Tidur REM penting untuk kesimbangan mental, emosi juga berperan dalam belajar, memory dan adaptasi.
  1. Karakteristik tidur REM
    1. Mata : Cepat tertutup dan terbuka
    2. Otot-otot : Kejang otot kecil, otot besar imobilisasi
    3. Penapasan : Tidak teratur, kadang dengan apnea
    4. Nadi : Cepat dan ireguler
    5. Tekanan darah : Meningkat atau fluktasi
    6. Sekkresi gaster : Meningkat
    7. Metabolisme : Meningkat, temperatur tubuh baik
    8. Gelombang otak : EEG aktif
    9. Siklus Tidur : Sulit dibangunkan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur
  1. Penyakit
  2. Lingkungan
  3. Motivasi
  4. Kelelahan
  5. Kecemasan
  6. Alkohol
  7. Obat-oabtan
- Dieuretik menyebabkan insomnia
- Anti Depresan : supresi REM
- Kafein : meningkatkan saraf parasimpatis
- Beta Bloker : menimbulkan insomnia
- Narkotika : mensupresi REM
Gangguan Tidur
  1. Insomnia
Ketidakmampuan memperoleh sacara cukup kualitas dan kuantitas tidur.
  1. Hipersomia
Berlebihan jam tidur pada malam hari, lebih dari 9 jam, biasanya disebabkan oleh depresi, kerusakan saraf tepi, beberapa penyakit ginjal, liver, dan metabolisme
  1. Parasomia
Merupakan sekumpulan penyakit yang mengganggu tidur anak seperti samnohebalisme (tidur sambil berjalan)
  1. Narcolepsy
Suatu keadaan / kondisi yang ditandai oleh keinginan yang tidak terkendali untuk tidur, misalnya tidur secara mendadak.
  1. Apnoe tidur dan mendengkur
Mendengkur bukan dianggap sebagai gangguan tidur, namun bila disertai dengan apnoe maka akan bisa menjadi masalah.
  1. Mengigau
Hampir semua orang pernah mengigau, hal ini terjadi sebelum tidur REM.









Pengertian Etika

Etika diartikan "sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehandak dengan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan".
Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia.
Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak (Jones, 1994)
Menurut bahasa, Etik diartikan sebagai:
YUNANI : Ethos, kebiasaan atau tingkah laku
INGGRIS : Ethis, tingkah laku/prilaku manusia yg baik –> tindakan yg harus dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada umumnya.

Sedangkan dalam konteks lain secara luas dinyatakan bahwa:
ETIK adalah aplikasi dari proses & teori filsafat moral terhadap kenyataan yg sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar & konsep yg membimbing makhluk hidup dalam berpikir & bertindak serta menekankan nilai-nilai mereka.
(Shirley R Jones- Ethics in Midwifery)

Teori Moral
Teori moral mencoba memformulasikan suatu prosedur dan mekanisme untuk pemecahan masalah-masalah etik.

Terdapat beberapa pendapat apa yang dimaksud dengan moral :
1. Menurut kamus lenqkap Bahasa Indonesia (Tim Prima Pena).
a. Ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai akhlak.
b. Akhlak dan budi pekerti
c. Kondisi mental yang mempengaruhi seseorang menjadi tetap bersemangat, berani, disiplin, dll.
2. Ensiklopedia Pendidikan (Prof. Dr. Soeganda Poerbacaraka).
a. Suatu istilah untuk menentukan batas-batas dari sifat-sifat, corak-corak, maksud--maksud, pertimbangan-pertimbangan, atau perbuatan-perbuatan yang layak dapat dinyatakan baik/buruk, benar/salah.
b. Lawannya amoral
c. Suatu istilah untuk menyatakan bahwa baik/benar itu lebih daripada yang buruk/salah.

Bila dilihat dari sumber dan sifatnya, ada moral keagamaan dan moral sekuler. Moral keagamaan kiranya telah jelas bagi semua orang, sebab untuk hal ini orang tinggal mempelajari ajaran-ajaran agama yang dikehendaki di bidang moral.
Moral sekuler merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama dan hanya bersifat duniawi semata-mata.
Bagi kita umat beragama, tentu moral keagamaan yang harus dianut dan bukannya moral sekuler.
Karna etik berkaitan dengan filsafat moral maka sebagai filsafat moral, etik mencari jawaban untuk menentukan serta mempertahankan secara rasional teori yang berlaku tentang apa yang benar atau salah, baik atau buruk, yang secara umum dapat dipakai sebagai suatu perangkat prinsip moral yang menjadi pedoman bagi tindakan manusia. Dan moral diartikan mengenai apa yang dinialinya seharusnya oleh masyarakat dan etik dapat diartikan pula sebagai moral yang ditujukan kepada profesi. Oleh karma itu etik profesi sebaiknya jugs berbentuk normatif.
"Pada hakikatnya moral menunjuk pada ukuran–ukuran yang telah diterima oleh suatu komunitas dan moral jugs bersumber pada kesadaran hidup yang berpusat pada slam pikiran" (Maman Rachman, 2004). Moral tidak hanya berhubungan dengan larangan seksual, melainkan lebih terkait dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari.

SISTEMATIKA ETIKA
Sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam jenis dan ragamnya antara lain:
1. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingakh laku manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hai,mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat.
2. Etika Normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan manusia, yang biasanya dikelompokkan menjadi-.
a. Etika umum; yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teori dan prinsip-prinsip moral.
b. Etika khusus; terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika Terapan.
- Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan antarsesama manusia dalam aktivitasnya,
- Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia sebagai pribadi,
- Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi

Pada tahun 2001 ditetapkan oleh MPR-RI dengan ketetapan MPR-RI No.VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Bangsa. Etika kehidupan bangsa bersumber pada agama yang universal dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yaitu Pancasila. Etika kehidupan berbangsa antara lain meliputi: Etika Sosial Budaya, Etika Politik dan Pemerintahan, Etika Ekonomi dan Bisnis, Etika Penegakkan Hukum yang Berkeadilan, Etika Keilmuan, Etika Lingkungan, Etika Kedokteran dan Etika Kebidanan.

FUNGSI ETIKA DAN MORALITAS DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien
2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yg merugikan/membahayakan orang lain
3. Menjaga privacy setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa alasannya
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu masalah
7. Menghasilkan tindakan yg benar
8. Mendapatkan informasi tenfang hal yg sebenarnya
9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik, buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yg berlaku pada umumnya
10. Berhubungan dengans pengaturan hal-hal yg bersifat abstrak
11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di dalam organisasi profesi
14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yg biasa disebut kode etik profesi.

HAK KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB
Hak dan kewajiban adalah hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pasien memiliki hak terhadap bidan atas pelayanan yang diterimanya. Hak pasti berhubungan dengan individu, yaitu pasien. Sedangkan bidan mempunyai kewajiban/keharusan untuk pasien, jadi hak adalah sesuatu yang diterima oleh pasien. Sedang kewajiban adalah suatu yang diberikan oleh bidan. Seharusnya juga ada hak yang harus diterima oleh bidan dan kewajiban yang harus diberikan oleh pasien.
A. Hak Pasien
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien/klien:
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit atau instusi pelayanan kesehatan.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa diskriminasi.
4. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya.
5. Pasien berhak mendapatkan ;nformasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas dan bayinya yang baru dilahirkan.
6. Pasien berhak mendapat pendampingan suami atau keluarga selama proses persalinan berlangsung.
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan seuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
8. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dad pihak luar.
9. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengatahuan dokter yang merawat.
10. Pasien berhak meminta atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.
11. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi:
a. Penyakit yang diderita
b. Tindakan kebidanan yang akan dilakukan
c. Alternatif terapi lainnya
d. Prognosisnya
e. Perkiraan biaya pengobatan
12. Pasien berhak men yetujui/mem berikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
13. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggungjawab sendiri sesuadah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
14. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
15. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
16. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.
17. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
18. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus mal¬praktek.

B. Kewaiiban Pasien
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tat tertib rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter, bidan, perawat yang merawatnya.
3. Pasien dan atau penangungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan, dokter, bidan dan perawat.
4. Pasien dan atau penangggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang selalu disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.

C. Hak Bidan
1. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
2. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap tingkat jenjang pelayanan kesehatan.
3. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan dengan peraturan perundangan dan kode etik profesi.
4. Bidan berhak atas privasi dan menuntut apabila nama baiknya dicemarkan baik oleh pasien, keluarga maupun profesi lain.
5. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan.
6. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk mmingkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai.
7. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.

D. Kewaiiban Bidan
1. Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.
2. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi dengan menghormati hak-hak pasien.
3. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.
4. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi suami atau keluarga.
5. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
6. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien.
7. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan dilakukan serta risiko yang mungkiri dapat timbul.
8. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (informed consent) atas tindakan yang akan dilakukan.
9. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.
10. BidanwajibmengikutiperkembanganIPTEKdanmenambahilmupengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal.
11. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secra timbal balik dalam memberikan asuhan kebidanan.

KODE ETIK PROFESI BIDAN
Setiap profesi mutlak mengenal atau mempunyai kode etik. Dengan demikian dokter, perawat,-,bidan, guru dan sebagainya yang merupakan bidang pekerjaan profesi mempunyai kode etik.
Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.
Kode etik profesi merupakan "suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang memberikan tuntunan bagi angotanya untuk melaksanakan praktik dalam bidang profesinya baik yang berhubungan dengan klien /pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi dan dirinya sendin". Namun dikatakan bahwa kode etik pada zaman dimana nilai–nilai perada ban semakin kompleks, kode etik tidak dapat lagi dipakai sebagai pegangan satu–satunya dalam menyelesaikan masalah etik, untuk itu dibutuhkan juga suatu pengetahuan yang berhubungan dengan hukum. Benar atau salah pada penerapan kode etik, ketentuan/nilai moral yang berlaku terpulang kepada profesi.

TUJUAN KODE ETIK
Pada dasarnya tujuan menciptakan atau merumuskan kode etik suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi.
Secara umum tujuan menciptakan kode etik adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi
Dalam hal ini yang dijaga adalah image dad pihak luar atau masyarakat mencegah orang luar memandang rendah atau remeh suatu profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi di dunia luar. Dari segi ini kode etik juga disebut kode kehormatan.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahtraan para anggota
Yang dimaksud kesejahteraan ialah kesejahteraan material dan spiritual atau mental. Dalam hal kesejahteraan materil angota profesi kode etik umumnya menerapkan larangan-larangan bagi anggotanya untuk melakukan perbuatan yang merugikan kesejahteraan. Kode etik juga menciptakan peraturan-peraturan yang ditujukan kepada pembahasan tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur para anggota profesi dalam interaksinya dengan sesama anggota profesi.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
Dalam hal ini kode etik juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu, sehingga para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdian profesinya. Oleh karena itu kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya.

4. Untuk meningkatkan mutu profesi
Kode etik juga memuat tentang norma-norma serta anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi sesuai dengan bidang pengabdiannya. Selain itu kode etik juga mengatur bagaimana cara memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi.
Dimensi Kode Etik
1. Anggota profesi dan Klien/ Pasien.
2. Anggota profesi dan sistem kesehatan.
3. Anggota profesi dan profesi kesehatan
4. Anggota profesi dan sesama anggota profesi
Prinsip Kode Etik
1. Menghargai otonomi
2. Melakukan tindakan yang benar
3. Mencegah tindakan yang dapat merugikan.
4. Memberlakukan manisia dengan adil.
5. Menjelaskan dengan benar.
6. Menepati janji yang telah disepakati.
7. Menjaga kerahasiaan
Penetapan Kode Etik
Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh organisasi untuk para anggotanya. Penetapan kode etik IBI harus dilakukan dalam kongres IBI.

KODE ETIK BIDAN
Kode etik bidan di Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disyahkan dalam kongres nasional IBI X tahun 1988, sedang petunjuk pelaksanaanya disyahkan dalam rapat kerja nasional (RAKERNAS) IBI tahun 1991, kemudian disempurnakan dan disyahkan pada kongres nasional IBI XII tahun 1998. Sebagai pedoman dalam berperilaku, kode etik bidan Indonesia mengandung beberapa kekuatan yang semuanya tertuang dalam mukadimah, tujuan dan bab.

SECARA UMUM KODE ETIK TERSEBUT BERISI 7 BAB YAITU:
1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir)
1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan - tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.

2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
2. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau dipedukan sehubungan kepentingan klien.


3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir)
1. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan did dan meningkatkan kemampuan profesinya seuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenis yang dapat meningkatkan mute dan citra profesinya.
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)
1. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik.
2. Setiap bidan harus berusaha secara terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air (2 butir)
1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga dan masyarakat.
2. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk- meningkatkan mutu jangakauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

7. Penutup (1 butir)
Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa menghayati dan mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesia.

Beberapa Permasalahan Pembahasan Etik dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Persetujuan dalam proses melahirkan
2. Memilih/mengambil keputusan dalam persalinan
3. Kegagalan dalam proses persalinan misalnya pemberian epidural anestasi
4. Pelaksanaan USG dalam kehamilan
5. Konsep normal pelayanan kebidanan
6. Bidan dan pendidikan sex

Masalah Etik yang Berhubungan dengan Teknologi
1. Perawatan intensif pada bayi
2. Skrening terhadap bayi
3. Transpalansi bayi
4. Teknik reproduksi dan kebidanan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2011 PAKAR BANGSA - All rights reserved. PIK REMAJA KECAMATAN PASEKAN INDRAMAYU