Puisi Cinta Versi Biologi Part II


Hari itu,
Ketika tubuhku pada metabolismenya yang terendah….
Mataku berakomodasi tak percaya.
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??
Dalam sms mu…,
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu….
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP….
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin….

Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi fisiologis dan tachycar di perintahkan membrana tympani mu mendengar seluruh discuss vertebralis ku berkata… Setiap cardiac output-ku membutuhkan pacemaker darimu.

Setiap detail gerakan glossus- mu merangsang saraf simpatisku.
Ucapan selamat malammu laksana diazepam….
Ucapan “jangan menangis bagaikan valium bagiku….
Dan ketika kau pergi… terasa bagaikan imunosupresi untukku….


Saat kuterjatuh, lemas tak berdaya karena terinveksi
Oleh sengatan virus hianat yg menyerang hati
Menghancurkan sel-sel impian dan meningkatkan pH hidup ini
Sehingga kuhampir punah dari populasi

Engkau hadir sebagai vaksin yang meningkatkan antibodi
Menginjeksi asa baru dan menambah zat nutrisi
Menetralkan keasaman dan mempercepat fotosintesis
Sehingga reakasi endotermis dihati menjadi menjadi eksotermis

Kuharap kita bisa membentuk ikatan kovalen
Menjadikan sebagai simbiosis mutualisme
membentuk zigot-zigot baru dari fertilisasi mulia
Sampai tercipta sebuah koloni agung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2011 PAKAR BANGSA - All rights reserved. PIK REMAJA KECAMATAN PASEKAN INDRAMAYU