Hai, kau yang di sana
Siapakah dirimu....
Hingga tatapanmu mampu menjadi anaestesi duniaku?
Siapakah dirimu....
Hingga pesonamu bak feromon yang menarik perhatianku?
Siapakah dirimu....
Hingga kau mampu menjadi auksin yang merangsang cintaku tuk bersemi?
Dan mengapa harus dirimu yang menghasilkan fibrin menutupi luka lamaku?
Hai, kau yang di sana….
Tak mampu aku pungkiri bahwa aku mendambakanmu
Ketika sinar dirimu tertangkap jelas oleh konus retina ini
Tak mampu aku sangkali bahwa aku membutuhkanmu
Saat suara lembutmu merangsang gerak koklea telinga ini
Tak mampu aku ingkari bahwa aku menginginkanmu
Kedatanganmu membuat aliran darah menyeruak arteri dan vena ini
Hai, kau yang di sana…..
Aku ingin mencintamu dengan kokoh
Sekokoh ikatan kovalen yang tak tergoyahkan
Aku ingin mencintaimu dengan peka
Sepeka saraf yang mengantar rangsang dari dendrit ke dendrit
Aku ingin mencintaimu dengan pasti
Sepasti jantung yang tak akan pernah berhenti berdetak
Hai, kau yang di sana
Seperti bakteri yang bereproduksi dengan cepat,,,
Demikianlah keingintahuanku akan dirimu kian memuncak....
Hatiku terus bertanya pada MRNa,,,
Adakah sedikit pesan yang menyiratkan identitasmu?
Hai , kau yang di sana
Bayangan dirimu telah menjadi alel yang mengisi lokus cinta ini.
Sulit bagiku mendiagnosa arti dari setiap simptom yang muncul bagaikan misteri.
Dengan kerja keras neuronku membaca impuls yang kau sampaikan,,,,
Aku tahu bahwa setiap barisan kodonku dapat mentranslasikan setiap pesan dihatiku
Kini kusongsong dirimu, hai kau yang ada di sana
Aku mencintaimu…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar